Flaming Pointer
Flaming Pointer
Flaming Pointer

Jumat, 27 April 2018

makalah komunikasi organisasi

ORGANISASI
Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Komunikasi Antar Organisasi
Dosen Pengampu
ROMLI,M.Pd


LOGO IAIN METRO LAMPUNG (7).png




OLEH
MayongCahyaRamadhan
1503060015
                                   


DAKWAH DAN KOMUNIKASI
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)METRO
1438 H / 2017 M



ORGANISASI
Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Komunikasi Organisasi
Dosen Pengampu
ROMLI,M.Pd


LOGO IAIN METRO LAMPUNG (7).png




OLEH
Heni Cahyanti Putri
1503060081
Mayong Cahya Ramadhan
1503060015
                                   


DAKWAH DAN KOMUNIKASI
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1438 H / 2017 M


KATA PENGANTAR


Asslamu’alaikum Wr.Wb

       Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua.  Kesejahteraan dan keselamatan semoga tetap senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita menuju jalan kebenaran.
       Alhamdulillah, kami telah menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ”Teori kepemimpinan”yang disusun untuk memenuhi tugas bidang studi Komunikasi antar organisasi.
Makalah ini tidak lepas dari segala kekurangan, karena mengigat pengalaman dan pengetahuan penulis yang masih sangat terbatas, oleh karena itu penulis tidak menutup diri dari segala saran dan kritikan dari pembaca untuk meyempurnakan makalah ini.
Pada kesempatan kali ini penulis dengan segala kerendahan hati, mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada :
1.            Romli, M.Pd selaku dosen pembimbing bidang studi Komunikasi antar organisasi.
2.            Kelompok lain atau teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini. Sebagai akhir kata saya sebagai penulis berharap agar dengan makalah ini bermanfaat bagi setiap orang yang membaca.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb


                                                                                                Metro,Februari 2017


                                                                                                Leni Mardalena


DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................. ..... ii
DAFTAR ISI .......................................................................... .... iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................... ..... 1
A.   Latar Belakang.................................................................. ..... 2
B.    Rumusan Masalah............................................................ ..... 2
C.   Tujuan
BAB II PEMBAHASAN.......................................................... ..... 3
A.     Bentuk- bentuk organisasi.......................................................................
B.     Tipe organisasi........................................................................................ ..... 10
C.     Struktur organisasi.................................................................................. ..... 14
D.     Bagan dan skema organisasi.................................................................... ..... 17

BAB III PENUTUP................................................................. ... 25
A.   Simpulan.......................................................................... ... 25
B.    Saran............................................................................... ... 25
DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Banyak bentuk organisasi di masyarakat, misalnya negara, partai politik, perkumpulan masyarakat, bahkan bentuk organisasi yang paling kecil yaitu keluarga dan lain sebagainya. Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum, yaitu sebagai suatu lembaga atau fungsional, seperti perguruan tinggi, rumah sakit, perwakilan pemerintah, perwakilan dagang, perkumpulan olah raga dan lain sebagainya, lainnya sebagai proses pengorganisasian pengalokasian dan penugasan para anggotanya untuk mencapai tujuan yang efektif. Secara sederhana, organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi memiliki macam bentuk, tipe, dan struktur serta skemanya masing-masing yang dapat dipergunakan untuk memperjelas tujuan dalam pembangunan sebuah organisasi tersebut atau menyusun susunan anggota-anggota agar sesuai dengan bidangnya dan dapat bekerjasama sehingga manfaat pembentukan sebuah organisasi akan maksimal. Dibawah ini adalah bahasan tentang struktur, tipe, bentuk dan skema organisasi.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan organisasi ?
2.      Sebutkan dan jelaskan macam-macam bentuk dan tipe dalam organisasi ?
3.      Sebutkan dan jelaskan macam-macam struktur dan bagan atau skema dalam organisasi ?

C.    Tujuan Penulisan
Untuk dapat mengetahui pengertian organisasi dan yang terkait dengan organisasi seperti, bentuk-bentuk organisasi, tipe-tipe organisasi, macam-macam struktur dan skema atau bagan dalam sebuah organisasi.

BAB II
PEMBAHASAN


A.    Organisasi
Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dan memiliki rangkaian hierarki yang bersifat dinamik. Sedangkan manajemen adalah proses pelaksanaan yang menggerakan suatu organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama.

B.     Bentuk-Bentuk Organisasi
Bentuk organisasi memandang dari segi tata-hubungan, wewenang (authority), dan tangung jawab (responsibility ) yang ada dalam suatu organisasi. Macam-macam bentuk organisasi , yaitu :
1.      Bentuk organisasi staff (staff organization )
Dalam organisasi ini terdapat pucuk pimpinan dan staff yang memberikan bantuan pemikiran berupa saran atau nasehat kepada pucuk pimpinan. Oleh karena itu dalam organisasi staff tidak ada garis komando ke bawah karena tidak ada pejabat pimpinan lini.di dalam prakteknya tidak ada organisasi yang  murni organisasi staff, oleh karena itu tidak ada pimpinan organisasi yang membutuhkan nasehat saja, tetapi biasanya dikombinasi dengan bentuk organisasi lini sehingga menjadi bentuk organisasi lini dan staff (line and staff organization), atau dikombinasikan dengan bentuk organisasi fungsi sehingga menjadi bentuk organisasi lini dan fungsi (line and functional organization).
Organization Chart
2.      Bentuk organisasi lini (line organization)
Disebut juga sebagai organisasi garis atau bentuk organisai komando, organisasi ini adalah suatu bentuk organisasi dimana pucuk pimpinan (top manager atau chief executive) dipandang sebagai sumber kekuasaan tunggal. Bentuk ini merupakan bentuk organisasi paling tua dan paling sederhana. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga disebut dengan organisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini relatif kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan spesialisai kerja yang belum begitu rumit dan tinggi. Berikut ini adalah gambarnya :
ciri-ciri:
a.         Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang
b.        Jumlah karyawan sedikit
c.         Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
d.        Belum terdapat spesialisasi
e.         Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan.
f.         Struktur organisasi sederhana dan stabil
g.        Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil
h.        Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)

Kebaikannya;
a.       Kesatuan komado terjamin baik karena pimpinan berada pada satu tangan.
b.      Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang diajak berkonsultasi masih sedikit.
c.       Rasa solidaritas diantara karyawan umumnya tinggi karena saling mengenal.
d.      Pada umumnya disiplin masih tinggi dan disiplin itu mudah dipelihara.
e.       Pengawasan bisa langsung dilakukan oleh pimpinan sehingga menghemat biaya.
f.       Sederhana (simplicity).

Keburukannya;           
a.       Seluruh organisasi tergantung pada satu pimpinan (satu orang),masing-masing orang tidak merasa saling  terikat satu dengan yang lain, dan apabila pimpinan tersebut berhalangan maka organisasi tersebut akan berhenti atau hancur.
b.      Ada kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter.
c.       Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
d.      kurangnya tenaga ahli (lack of specialized skill).
e.       Kurangnya koordinasi akan mengakibatkan tidak adanya kerjasama diantara masing-masing pimpinan/kepala.
f.       Para bawahan kurang menerima kesempatan untuk berkreasi atau berkembang karena segala sesuatu sudah diatur dari atas/ pimpinan.

3.      Bentuk organisasi fungsional (functional organization )
Bentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang memberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor. Contoh gambar dari bentuk organisasi fungsional dari sebuah pabrik adalah sebagai berikut :
 












Ciri-ciri:
a.       Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
b.      Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan
c.       Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
d.      Target-target jelas dan pasti
e.       Pengawasan ketat
f.       Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi

Kebaikannya;
a.       Pembagian tugas-tugas jelas.
b.      Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin.
c.       Digunakannya tenaga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya.
d.      Ada kerjasama dan fleksibelitas yang baik dari pekerjanya.
e.       Solidaritas dari pekerja yang menjalankan fungsi yang sama pada umumnya.
f.       Ada moral dan disiplin yang tinggi.
g.      Memberikan kesempatan kepada pegawai untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan.
h.      Masing-masing fungsi di pegang oleh orang yang benar-benar ahli dalam bidangnya
i.        Tugas pucuk pimpinan lebih ringan karena adanya pembagian fungsi.
j.        Koordinat antara pekerja dalam satu fungsi mudah dilaksanakan.

Keburukannya;
a.       Karena adanya spesialisasi kerja (persyaratan yang diperlukan untuk sampai pada tingkat-tingkat keahlian)  maka akan sulit untuk mengadakan tour of duty dan tour of area.
b.      Karyawan lebih mementingkan bidangnya sehingga sukar untuk melaksanakan koordinasi.
b.      Tidak ada kesatuan perintah sehingga membingungkan pekerjanya.
c.       Perselisihan diantara para pimpinan sering terjadi karena akibat kurangnya koordinasi yang menyeluruh.

4.      Bentuk Organisasi Garis dan Staff
Bentuk ini umumnya dianut oleh organisasi besar, daerah kerja yang luas, mempunyai bidang tugas yang beraneka dan rumit serta jumlah karyawan yang banyak. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson. Pola organisasi garis dan staff dari sebuah perusahaan industry tekstil sebagai berikut :
Kebaikannya;
a.       Dapat digunakan pada setiap organisasi yang besar, apapun tujuannya, luas organisasinya,dan kompleksitas susunan organisasinya.
b.      Disiplin dan moral tinggi karena para anggota bekerja menurut kemampuan dan keahlian masing-masing.
c.       Pengambilan keputusan lebih mudah karena adanya dukungan dari staf ahli.
d.      Perwujudan “the right man in the right place”lebih mudah terlaksana.
e.       Adanya pembagian pekerjaan yang jelas ,antara pejabat-pejabat lini dan pejabat staff.
f.       Para bawahan dapat mengetahui secara jelas kepada siapa mereka harus bertanggung jawab.



Keburukannya;
a.       Sesama karyawan dapat terjadi tidak saling mengenal, solidaritas sulit terbangun.
b.      Karena susunan organisasinya yang kompleksitas, maka kesulitannya adalah dalam bidang koordinasi antar divisi atau departemen. Saran-saran dari sstaff kadang-kadang disampaikan dalam bentuk perintah. Bagi para pekerja hal ini akan membingungkan karena sulit untuk membedakan mana yang dianggap perintah dan mana yang dianggap saran.

5.      Bentuk organisasi Lini dan Fungsional( line and functional organization)
Memiliki ciri-ciri:
a.       Wewenang dari pimpinan dilimpahkan kepada unit-unit organisasi yang ada dibawahnya dalam bidang-bidang pekerjaan masing-masing sesuai kebutuhan organisasi.
b.      Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
c.       masing-masing pimpinan dari setiap unit berhak untuk memerintah swmua satuan pelaksa sepanjang menyangkut tentang bidang dari tugas masing-masing.
d.      Setiap satuan pelaksana mempunyai wewenang dalam semua bidang pekerjaan.
Contoh bagan organisasi lini dan fungsi :

Kebaikan organisasi Lini dan fungsional :
a.       Solodaritas tinggi
b.      Disiplin tinggi
c.       Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal
d.      Pekerjaan – pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan

Sedangkan keburukannya adalah :
a.       Kurang fleksibel.
b.      Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang
c.       Spesiaisasi memberikan kejenuhan

6.      Organisasi Lini, Fungsional dan Staff (line, functional, and staff organization )
Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan fungsional.














 


Memiliki ciri-ciri:
a.       Organisasi besar dan kadang sangat ruwet
b.      Jumlah karyawan banyak.
c.       Mempunyai 3 unsur karyawan pokok:
1)      Karyawan dengan tugas pokok (line personal)
2)      Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal)
3)      Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group)

7.      Bentuk Organisasi Fungsi Dan Staff (functional and staff organization)

8.      Bentuk organisasi Panitia (committee organization)
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut. Panitia adalah suatu bentuk organisasi staff tertentu tanpa memiliki cirri-ciri lain.panitia juga merupakan kelompok orang-orang yang diberi tugas untuk melaksanakan tindakan administrative yang khusus, dan dalam pelaksanaannya menunjukkan sebagai staff wewenang yang diberikan kepada panitia, panitia dapat dibedakan menjadi panitia eksekutif dan panitia staff.dinamkan panitia eksekutif apabila panitia itu diberi wewenang dalam mengambil keputusan, dan keputusan itu mengikat para bawahan. Hal ini berarti bawahan harus memberikan tanggung jawab kepada panitia.dinamakan panitia staff apabila panitia itu diberi wewenang untuk mengambil keputusan . dalam hal ini panitia hanya bertindak sebagai pemberi advicesaja.
Menurut sifatnya, panitia dapat dibedakan menjadi panitia yang bersifat formal, panitia yang bersifat informal, panitia yang bersifat permanen dan panitia bersifat terporer.
a.       Panitia yang bersifat formal
Ciri-ciri :
1)      Dibentuk atas dasar wewenag yang membentuk
2)      Mempunyai tempat dalam struktur organisasi.
3)      Mempunyai tujuan yang jelas
4)      Menerima delegasi wewenang dan tugas tertentu.
b.      Panitia yang bersifat informal
Ciri-ciri :
1)      Tidak adanya pembentukan dari eksekutif yang berwenang
2)      Tidak ada pemberian tugas yang bersifat khusus.
3)      Anggota-anggotanya berkumpul secara spontan berdasarkan kebutuhan yang sama, dan mereka menyadari bahwa kegiatan bersama itu akan membantu untuk mencapai tuuan tertentu.
4)      Anggotanya lebih banyak atau yang sering disebut dengan istilah taks group (gugus tugas)
5)      Yang dimaksud dengan taks group adalah kelompok yang terdiri daripada orang-orang yang mempunyai keahlian khususyang diambil atau ditunjuk dari berbagai unit organisasi, yang bertugas untuk melaksanakan tugas tertentu (specific assignment)
6)      Panitia informal dibentuk tanpa adanya pendelegasian wewenang.
c.       Panitia yang bersifat permanen
Ciri-ciri :
1)      Dibentuk dengan secara formal sehingga mempunyai cirri-ciri seperti panitia yang bersifat formal.
2)      Mempunyai daya laku yang tidak terbataswaktunya,sepanjang organisasi masih memerlukn panitia.
d.      Panitia yang bersifat temporer
Ciri-ciri :
1)      Dibentuk secar informal sehingga mempunyai ciri-ciri seperti panitia yang bersifat informal.
2)      Dapat juga dibentuk secara formal tetapi mempunyai daya laku sementara, apabila tugas tertentu (tugas khusus) sudah selesai maka panitia itu bubar.
Kelemahan-kelemahan penggunaan panitia
1)      Pemborosan waktu dan biaya.
2)      Proses pengambilan keputusan berjalan lambat karena segala sesuatunya harus dibicarakan secara bersama terlebih dahulu.
3)      Ada kemungkinan ingkar-mengingkari tanggung jawab.
4)      Para pelaksana sering mendapat kesulitan dalam mendahulukan perintah mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu, karena perintah dating dari beberapa orang.
5)      Kadang-kadang keputusan diambi secara kompromi.
6)      Kurang adanya sifat kepemimpinan yang tegas dan baik.
7)      Semua pelaksanaanya dilaksanakan didasarkan kolektivitas sehingga kurang menumbuhkan daya kreasi dalam pelaksanaanya.

Ciri-ciri organisasi yang berbentuk panitia :
1)      Kepemimpinan dilaksakan secar kolektif oleh sekelompok orang.
2)      Semua anggota mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang sama.
3)      Para pekerja dikelompokkan menurut jenis tugas yang harus dilakukan dalam bentuk satuan tugas,.
4)      Semua anggota ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas-tugas yang harus dikerjakan.
5)      Keputusan diambil secara konsekuen.
6)      Masing-masing anggota panitia bebas dalam mengemukakan pendapat .
7)      Ketua panitia tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain.
8)      Masing-masing anggota panitia biasanya mau mendengarkan pendapat anggota yang lain.[1]
 







Gambar diatas adalah panitia yang dikombinasikan dengan organisasi garis/lini, dan dibawah ini panitia yang dikombinasikan dengan organisasi fungsional.
 












C.    Tipe Organisasi (Type Of Organization)
Tipe organisasi berbeda dengan bentuk organisasi. Bentuk-bentuk organisasi memandang organisasi dari segi saluran wewenang, saluran hirarki dan tata-hubungan (lini, staff, dan fungsi) yanga ada dalam organisasi. Sedang tipe-tipe organisasi memandang organisasi dari segi jumlah dan susunan pejabat atau jumlah satuan organisasi yang terdapat dalam organisasi. Makin banyak jumlah satuan organisasi dalam organisasi, maka jumlah pejabatnya juga semakin banyak. Secara hirarki, satuan organisasi dibedakan menjadi : satuan organisasi utama, satuan organisasi lanjutan, sub-satuan organisasi lanjutan dan satuan organisasi operasional.
1.      Satuan organisasi formal adalah satuan organisasi yang ada langsung di bawah pucuk pimpinan.
2.      Satuan organisasi lanjutan, adalah satuan organisasi yang ada langsung dibawah satuan organisasi utama.
3.      Sub-satuan organisasi lanjutan berada dibawah naungan langsung satuan organisasi lanjutan.
4.      Satuan organisasi operasional juga berada dibawah naungan daripada sub-satuan organisasi lanjutan itu sendiri.
Menurut tipenya, organisasi dibedakan menjadi : organisasi dengan tipe pyramid mendatar (flat), organisasi dengan tipe kerucut, dan organisasi dengan tipe piramida terbalik.
a.         Organisasi Dengan Tipe Piramida Mendatar
Ciri-ciri Organisasi dengan Tipe Piramida Mendatar sebagai berikut :
1)      Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit.
2)      Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak.
3)      Formasi jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil.

Keunggulan Organisasi dengan Tipe Piramid, antara lain :
1)      Jarak hubungan antara pimpinan dengan bawahan tidak terlalu jauh.
2)      Komunikasi dapat berlangsung dengan cepat karena tidak memerlukan banyak jalur/saluran yang harus dilalui
3)      Hubungan pribadi di antara para anggota sangat erat
4)      Para bawahan mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi, karena para bawahan diberi kesempatan untuk berkembang
5)      Jurang pemisah antara pimpinan dengan bawahan dapat dihilangkan
6)      Biaya overhead relative lebih murah, karena jumlah pimpinan relative sedikit

Kelemahan Organisasi dengan Tipe Piramid sebagai berikut :
1)    Rentang pengendalian cukup luas sehingga koordinasi menjadi masalah bagi pimpinan
2)    Kesempatan untuk menduduki jabatan sangat terbatas karena informasi jabatan pimpinan sedikit
3)    Hanya cocok untuk organisasi yang relatif kecil (tidak kompleks).
Ada tiga gambar dibawah ini yang menunjukkan organisasi dengan tipe pyramid mendatar dengan rentang kendali yang lebar dan sempit.
a)      Bagan organisasi tipe pyramid dengan rentang kendali yang lebar. Satu orang pucuk pimpinan dengan 24 orang bawahan,




b)      Bagan organisasi tipe pyramid dengan rentang kendali yangsempit, terdiri dari seorang pucuk pimpinan dan dua orang manager yang masing-masing membawahi 12 orang.







c)      Bagan organisasi tipe pyramid dengan rentang kendali yang lebih sempit, terdiri dari seorang pucuk pimpinan dan 8 manager,
 










b.        Organisasi Dengan Tipe Kerucut
Ciri-ciri Organisasi dengan Tipe Kerucut, sebagai berikut :
1)      Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan   banyak.
2)      Rentang kendali sempit.
3)      Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dapat dilakukan sampai  kepada  pejabat/pimpinanyang paling bawah/rendah.
4)      Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
5)      Jumlah formasi jabatan pimpinan cukup besar.
6)      Keunggulan Organisasi dengan Tipe Piramid

Keunggulan Organisasi dengan Tipe Kerucut, antara lain :
1)   Pengendalian dapat dilakukan secara efektif karena rentang kendali sempit
2)   Karena jumlah formasi jabatan pimpinan banyak, akan memberikan motivasi kepada para bawahan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi
3)   Semangat kerja para pegawai pada umumnya tinggi karena mereka berlomba untuk mendapat promosi

Kelemahan Organisasi dengan Tipe Kerucut, sebagai berikut :
1)    Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah sangat jauh
2)    Komunikasi dalam organisasi harus melalui beberapa jalur atau saluran (channel) sehingga sering terjadi berbagai macam bentuk hambatan
3)    Penyampaian informasi dan respon atau umpan balik (feddback) dari pimpinan tingkat atas kepada pimpinan tingkat bawah dan sebaliknya memakan waktu yang lama. Hal ini akan mengakibatkan timbulnya birokratisme, yaitu hambatan-hambatan dalam kantor.
4)    Hubungan lebih bersifat formal sehingga regid (kaku)
5)    Kurang saling mengenal di antara pegawai sehingga hubungan antar pribadi makin berkurang.
Bagan organisasi tipe kerucut :
Pyramid Diagram
c.         Organisasi Dengan Tipe Piramid Terbalik
Salah satu ciri dari organisasi ini ialah jumlah jabatan dan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Kalau ditinjau dari segi kepangkatan, organisasi dengan tipe piramid terbalik ini mempunyai pegawai yang berpangkat tinggi lebih besar daripada jumlah pegawai yang pangkatnya rendah. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional, seperti lembaga-lembaga penelitian, pendidikan (Akademi, Institut, Universitas). Organisasi ini juga tidak baik untuk organisasi-organisasi yang peng-angkatannya pegawainya berdasarkan pada formasi jabatan struktrural. Dibawah ini adalah contoh bagan organisasi dengan tipe pyramid terbalik pada lembaga-lembaga penelitian atau pendidikan. Pengangkatan pegawainya berdasarkan pada formasi jabatan  fungsional :






 
















D.    Struktur Organisasi
Organisasi bukanlah sesuatu yang kongkrit, karena organisasi tidak berwujud. agar organisasi organisasi lebih ongkrit, perlu diberi nama sesuai dengan jenis kegiatan dan tujuan yang akan dicapai, misalnya : Lembaga Administrasi (LAN), Biro Pusat Statistik (BPS), Kursus Pegawai Administrasi Tingkat Atas (KPAA), IKIP Sarana Dharma, Universitas Gajdah Mada, dan sebagainya. Akan tetapi, organisasi yang sudah diberi nama kebanyakan orang melihat organisasi dari segi bangunan atau gedung sebagai tempat orang-orang melakukan kegiatan organisasi. Agar orang-orang melihat organisasi tidak hanya dari segi gedungnya, maka organisasi harus mempunyai struktur. Dengan demikian agar organisasi lebih konkrit, organisasi harus mempunyai nama dan struktur organisasi. Struktur  Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu organisasi, komponen-komponen dalam tiap organisasi memiliki ketergantungan dan saling berhubungan. Sehingga jika  suatu komponen baik. Maka akan berpengaruh pada komponen lainnya dan organisasi tersebut. Oleh karena itu struktur bertalian dengan hubungan-hubungan pekerjaan yang terdapat dalam organisasi yang relatif pasti. Hubungan yang  relatif pasti tadi timbul sebagai hasil dari proses pemecahan atas empat masalah yang dilakukan oleh manajer, yaitu masalah pembagian pekerjaan, departemenisasi, rentang kendali dan pendelegasian kekuasaan. Atas dasar itu, Gibson, Invancevich, dan Donnely memberikan petunjuk bahwa struktur organisasi adalah hasil proses yang ditempuh oleh para manajer untuk memecahkan empat bagian persoalan yang terdiri dari pembagian pekerjaan (devision of labour), departemenisasi (departementalization), rentamg kendali (span of control), dan delegasi (delegalization). Dari kesemua pengertian tadi memperlihatkan adanya satuan-satuan organisasi, hubungan-hubungan dan saluran wewenang yang ada didalam organisasi. Definisi lain yang cukup sederhana dikemukakan oleh Dalton E. Macfarland yang mengatakan sebagai berikut “Organization structure we mean the pattern a network of relationships between the various positions and the positions holders”. Artinya kurang lebih, “Struktur organisasi kami artikan sebagai suatu pola jaringan hubungan antara berbagai macam jabatan dan para pemegang jabatan.”
Dalam organisasi (formal) terdapat satuan-satuan organisasi (satuan organisasi utama, satuan organisasi lanjutan, sub-satuan organisasi lanjutan, dan satuan organisasi operasional), dimana di dalamnya terdapat jabatan, tugas wewenang dan tanggungjawab serta peran atau fungsi tertentu. Susunan satuan-satuan organisasi dan jabatan-jabatan itu terkait oleh peraturan. Peraturan yang mengatur hal itu dapat berbentuk peraturan atau norma-norma teknis. Hal ini berarti setiap pejabat yang tingkatannya lebih rendah harus memberikan pertanggungjawaban kepada pejabat yang lebih tinggi baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Dilihat dari segi pengendalian, jabatan yang lebih rendah selalu berada di bawah rentang kendali dari jawaban yang lebih tinggi.
Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa struktur organisasi memperlihatkan satuan-satuan organisasi, hubungan-hubungan dan saluran-saluran wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam organisasi. Dengan demikian pengertian struktur organisasi berbeda dengan pengertian bagan organisasi. Meskipun kedua istilah itu dapat dibedakan pengertiannya, tetapi tidak dapat dipisahkan dalam penerapannya. Kedua istilah ini sering dikacaukan pengertiannya dan digunakan silih berganti.
Struktur Organisasi definisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur ini terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu:
1.      Strategi organisasi pencapaian tujuan.
2.      Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk struktur organisasi.
3.      Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
4.      Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi[2].

E.     Bagan Atau Skema Organisasi
Bagan organisasi adalah gambaran struktur organisasi yang ditunjukkan dengan kotak-kotak atau garis-garis yang disusun menurut kedudukan yang masing-masing memuat fungsi dan satu sama lain dihubungkan dengan garis-garis saluran wewenang.[3]
1.      Kegunaan bagan organisasi
a.       Dapat untuk mengetahui besar kecilnya organisasi
b.      Dapat untuk mengetahu garis-garis saluran wewenang
c.       Dapat untuk mengetahui berbagai macam satuan organisasi yang ada
d.      Dapat untuk mengetahui rician masing-masing satuan organisasi
e.       Dapat untuk mengetahui setiap jabatan yang ada
f.       Dapat untuk mengetahui rincian tugas para pejabat
g.      Dapat untuk mengetahui nama, pangkat, golongan pangkat para pejabat
h.      Dapat untuk mengetahui jumlah pejabat
i.        Dapat untuk mengetahui photo pejabat
j.        Dapat untuk mengetahui kedudukan setiap pejabat
k.      Dapat untuk menilai apakah sesuatu organisasi telah menerapkan asa-asas organisasi dengan baik.
2.      Macam-macam bagan organisasi
Menurut bentuknya, bagan dibedakan menjadi 9 macam,yaitu :
a.       Bagan pyramid, ialah bagan bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan datuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari atas kebawah atau sebaliknya. Bagan piramida merupakan bagan organisasi yang paling lazim dipakai oleh berharga organisasi.
Pyramid Diagram
b.      Bagan pohon, disebut juga bagan hidup atau living chart, bagan pohon kebalikan dari bagan pyramid atau sma dengan bagan pyramid terbalik.
c.       Bagan menegak, ialah bagan yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari atas kebawah atau sebaliknya dengan menjajarkan dua-dua satuan organisasi atau pejabat yang sederajat.
 







d.      Bagan lingkaran, ialah bentuk bagan yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kearah bidang lingkaran.
Cycle Diagram
e.       Bagan setengah lingkaran, ialah bentuk bagan yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke arah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.
f.       Bagan elip, ialah bagan yang saluran wewenagnya dari pucuk pimpinan sampai satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat elip kearah bidang elip.
g.      Bagan setengah elip, ialah bentuk bagan yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat elip kearah bidang bawah elip atau sebaliknya.
h.      Bagan mendatar, ialah bentuk bagan yang saluran wewenagnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari kiri kearah kanan atau sebaliknya.
i.        Bagan garis.




Adalah bagan organisasi yang menggambarkan struktur organisasi dengan mempergunakan  garis-garis.
Menurut isinya, bagan organisasi dibedakan menjadi :
a.       Bagan struktur, ialah bagan organisasi yang isinya menunjukkan susunan organisasi dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi yang terrendah dengan menyebutkan sebutan satuan organisasi serta nama masing-masing satuan organisasi.
b.      Bagan kegiatan., ialah bagan yang isinya menunjukkan rincian kegiatan dari masing-masing satuan organisasi dan biasanya dibuat untuk melengkapi struktur.
c.       Bagan jabatan, ialah bagan organisasi yang isinya menunjukkan sebutan jabatan dan nama satuan organisasi.
d.      Bagan tugas, ialah bagan organisasi yang isinya menunjukkan rincian tugas masing-masing pejabat. Bagian tugas lazimnya dibuat bersama bagan jabatan.
e.       Bagan nama, ialah bagan organisasi yang isinya menunjukkan nama masing-masing pejabat dan biasanya dibuat nersama dengan bagan jabatan.
f.       Bagan pangkat/golongan, ialah bagan organisasi yang isinya menunjukkan masing-masing pangkatt dan goolongan pangkat para pejabat dan biasanya dibuat bersama bagan jabatan.
g.      Bagan photo, ialah bagan organisasi yang isinya menunjukkan masing-masing photo para pejabat.
h.      Bagan kode, ialah bagan organisasi yang isinya menunjukkan tanda penunjuk berupa angka atu huruf tertentu pada tiap kotak sedang rincian uraian masing-masing kotak ditulis dibawah gambar bagan. Bagan berkode dibuat apabila kotak-kotaknya berukuran kecil karena struktur organisasinya besar sedang uraiannya cukup panjang.
i.        Bagan lukisan, ialah bagan yang isinya menunjukkan gambar tertentu yang dengan jelas dan tepat menggambarkan aktivitas masing-masing satuan atau tugas tiap-tiap pejabat.
j.        Bagan Serbaguna iialah bagan organisasi yang isinya menunjukkan jabatan, nama satuan, nama pejabat, pangkat/golongan pangkat, dan rincian tugas para pejabat.
Antara kedua macam bagan organisasi yaitu bentuk bagan dan isi bagan dapat dibedakan tetapi pemakaiannya tidak dapat dipisahkan, artinya kedalam setiap bentuk bagan yang ada dapat dituangkan setiap isi bagan yang ada sesuai dengan pemilihan pembuatnya.
Macam-macam bagan berdasarkan tingkatannya :
a.       Bagan Organisasi Pelengkap Ialah bagan yang menunjukkan gambar struktur organisasi yang menunjukkan gambar struktur organisasi dari atuan organisasi atau jenjang tertentu, dari satuan utama sampai satuan lanjutan.
b.      Bagan Organisai Induk Adalah bagan organisasi yang menunjukkan gambar struktur organisasi pokok, bagan ini menggambarkan struktur organisasi dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan-satuan organisasi utama.
c.       Bagan organisasi satuan  ialah organisasi yang menggambarkan struktur organisasi dari setiap satuan organisasi yang ada dalam struktur organisasi. Bagan ini dibedakan menjadi bagan satuan organisasi utama, bagan satuan organisasi lanjutan, bagan sub satuan organisasi, dan bagan satuan organisasi operasional.[4]



BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
1.      Macam-macam bentuk organisasi, yaitu :
a.       Bentuk organisasi staff (Staff organization),
b.      Bentuk organisasi lini (Line organization),
c.       Bentuk organisasi fungsi (Function organization),
d.      Bentuk organisasi lini dan staff (Line and staff organization),
e.       Bentuk organisasi fungsi dan staff (functional and staff organization),
f.       Bentuk organisasi lini dan fungsi (Line and functional organization),
g.      Bentuk organisasi lini, staff dan fungsi (Line,staff and functional organization)
2.      Tipe-tipe organisasi memandang organisasi dari segi jumlah dan susunan pejabat atau jumlah satuan organisasi yang terdapat dalam organisasi. Makin banyak jumlah satuan organisasi dalam organisasi, maka jumlah pejabatnya juga semakin banyak
3.      Struktur Organisasi definisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur ini terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
4.      Macam-macam bagan organisasi
Menurut bentuknya, bagan dibedakan menjadi 9 macam,yaitu :
a.       Bagan pyramid,
b.      Bagan pohon,
c.       Bagan menegak,
d.      Bagan lingkaran,
e.       Bagan setengah lingkaran,
f.       Bagan elip
g.      Bagan setengah elip,
h.      Bagan mendatar,
i.        Bagan garis.
Menurut isinya, bagan organisasi dibedakan menjadi :
a.       Bagan struktur,
b.      Bagan kegiatan.,
c.       Bagan jabatan,
d.      Bagan tugas,
e.       Bagan nama,
f.       Bagan pangkat/golongan,
g.      Bagan photo,
h.      Bagan kode,
i.        Bagan lukisan.

B.     Saran
Kami yakin bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penulisan atau bahasa yang disunakan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca yang menulis harapkan demi menyempurnakan tulisan atau tugas maklah seelanjutnya. Dan semoga dengan membaca makalah ini dapat kita menjadi tahu tentang organisasi baik itu bentuk, tipe, struktur, dan skema atau bagannya.





[1] Drs. Ig. Wursanto. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta : Andi . Hlm. 79-103
[2] http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi 9.00/10/10 /2012
[3] Sutarto, 1984. Dasar-Dasar Organisasi. Gadjah Mada University Press :Yogyakarta.
[4] Drs. Ig. Wursanto. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta : Andi . Hlm. 108-142

DAFTAR PUSTAKA


Sutarto, 1984,Dasar-Dasar Organisasi, Gajah Mada University Press, Yogyakarta

Drs.Ig.Wursanto.2005. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta:Andi.

O’ Connor, Carrol A. 1996, Kepemimpinan Yang Sukses,Megafioin:Jakarta

Siagian, Sondang,P,.1983,Organisasi, Kepemimpinan Dan Prilaku Administratif, Gunung Agung, Jakarta

Pamudji, S,1985, Kepemimpinan Pemerintah Indonesia, Bina Aksara, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar