ORGANISASI
Tugas
ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Komunikasi Antar Organisasi
Dosen
Pengampu
ROMLI,M.Pd
OLEH
MayongCahyaRamadhan
1503060015
DAKWAH DAN KOMUNIKASI
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)METRO
1438 H / 2017 M
ORGANISASI
Tugas
ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Komunikasi Organisasi
Dosen
Pengampu
ROMLI,M.Pd
OLEH
Heni Cahyanti Putri
1503060081
Mayong Cahya Ramadhan
1503060015
DAKWAH DAN KOMUNIKASI
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1438 H / 2017 M
KATA
PENGANTAR
Asslamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua.
Kesejahteraan dan keselamatan semoga tetap senantiasa dilimpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita menuju jalan kebenaran.
Alhamdulillah, kami telah menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ”Teori kepemimpinan”yang disusun untuk memenuhi tugas bidang studi Komunikasi antar organisasi.
Makalah ini
tidak lepas dari segala kekurangan, karena mengigat pengalaman dan pengetahuan penulis yang masih sangat terbatas,
oleh karena itu penulis tidak menutup diri dari segala saran dan kritikan dari
pembaca untuk meyempurnakan makalah ini.
Pada kesempatan kali ini penulis
dengan segala kerendahan hati, mengucapkan terimakasih yang tak terhingga
kepada :
1.
Romli, M.Pd selaku dosen pembimbing bidang studi
Komunikasi antar organisasi.
2.
Kelompok lain atau teman-teman yang ikut
berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini. Sebagai akhir kata saya sebagai
penulis berharap agar dengan makalah ini bermanfaat bagi setiap orang yang
membaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Metro,Februari
2017
Leni
Mardalena
DAFTAR ISI
JUDUL............................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................. ..... ii
DAFTAR ISI .......................................................................... .... iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................... ..... 1
A.
Latar Belakang.................................................................. ..... 2
B.
Rumusan Masalah............................................................ ..... 2
C.
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN.......................................................... ..... 3
A.
Bentuk- bentuk organisasi.......................................................................
B.
Tipe organisasi........................................................................................ ..... 10
C.
Struktur organisasi.................................................................................. ..... 14
D.
Bagan dan skema organisasi.................................................................... ..... 17
BAB III PENUTUP................................................................. ... 25
A.
Simpulan.......................................................................... ... 25
B.
Saran............................................................................... ... 25
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Banyak bentuk organisasi di masyarakat,
misalnya negara, partai politik, perkumpulan masyarakat, bahkan bentuk
organisasi yang paling kecil yaitu keluarga dan lain sebagainya. Kata
organisasi mempunyai dua pengertian umum, yaitu sebagai suatu lembaga atau
fungsional, seperti perguruan tinggi, rumah sakit, perwakilan pemerintah,
perwakilan dagang, perkumpulan olah raga dan lain sebagainya, lainnya sebagai
proses pengorganisasian pengalokasian dan penugasan para anggotanya untuk
mencapai tujuan yang efektif. Secara sederhana, organisasi adalah sekelompok
orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi memiliki macam bentuk,
tipe, dan struktur serta skemanya masing-masing yang dapat dipergunakan untuk
memperjelas tujuan dalam pembangunan sebuah organisasi tersebut atau menyusun
susunan anggota-anggota agar sesuai dengan bidangnya dan dapat bekerjasama
sehingga manfaat pembentukan sebuah organisasi akan maksimal. Dibawah ini
adalah bahasan tentang struktur, tipe, bentuk dan skema organisasi.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan organisasi ?
2. Sebutkan
dan jelaskan macam-macam bentuk dan tipe dalam organisasi ?
3. Sebutkan
dan jelaskan macam-macam struktur dan bagan atau skema dalam organisasi ?
C.
Tujuan Penulisan
Untuk dapat mengetahui pengertian
organisasi dan yang terkait dengan organisasi seperti, bentuk-bentuk
organisasi, tipe-tipe organisasi, macam-macam struktur dan skema atau bagan
dalam sebuah organisasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Organisasi
Organisasi adalah
sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dan memiliki rangkaian hierarki yang bersifat dinamik.
Sedangkan manajemen adalah proses pelaksanaan yang menggerakan suatu organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama.
B. Bentuk-Bentuk
Organisasi
Bentuk organisasi memandang dari segi
tata-hubungan, wewenang (authority), dan tangung jawab (responsibility ) yang
ada dalam suatu organisasi. Macam-macam bentuk organisasi , yaitu :
1. Bentuk
organisasi staff (staff organization )
Dalam organisasi ini terdapat pucuk pimpinan dan
staff yang memberikan bantuan pemikiran berupa saran atau nasehat kepada pucuk
pimpinan. Oleh karena itu dalam organisasi staff tidak ada garis komando ke bawah
karena tidak ada pejabat pimpinan lini.di dalam prakteknya tidak ada organisasi
yang murni organisasi staff, oleh karena
itu tidak ada pimpinan organisasi yang membutuhkan nasehat saja, tetapi
biasanya dikombinasi dengan bentuk organisasi lini sehingga menjadi bentuk
organisasi lini dan staff (line and staff organization), atau dikombinasikan
dengan bentuk organisasi fungsi sehingga menjadi bentuk organisasi lini dan
fungsi (line and functional organization).
2. Bentuk
organisasi lini (line organization)
Disebut juga sebagai organisasi garis atau bentuk
organisai komando, organisasi ini adalah suatu bentuk organisasi dimana pucuk
pimpinan (top manager atau chief executive) dipandang sebagai sumber kekuasaan
tunggal. Bentuk ini merupakan bentuk organisasi paling tua dan paling
sederhana. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga disebut
dengan organisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini relatif
kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan spesialisai
kerja yang belum begitu rumit dan tinggi. Berikut ini adalah gambarnya :
ciri-ciri:
a.
Hubungan antara atasan
dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang
b.
Jumlah karyawan sedikit
c.
Pemilik modal merupakan
pemimpin tertinggi
d.
Belum terdapat
spesialisasi
e.
Masing-masing kepala
unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan.
f.
Struktur organisasi
sederhana dan stabil
g.
Organisasi tipe garis
biasanya organisasi kecil
h.
Disiplin mudah
dipelihara (dipertahankan)
Kebaikannya;
a. Kesatuan
komado terjamin baik karena pimpinan berada pada satu tangan.
b. Proses
pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang diajak
berkonsultasi masih sedikit.
c. Rasa
solidaritas diantara karyawan umumnya tinggi karena saling mengenal.
d. Pada
umumnya disiplin masih tinggi dan disiplin itu mudah dipelihara.
e. Pengawasan
bisa langsung dilakukan oleh pimpinan sehingga menghemat biaya.
f. Sederhana
(simplicity).
Keburukannya;
a. Seluruh
organisasi tergantung pada satu pimpinan (satu orang),masing-masing orang tidak
merasa saling terikat satu dengan yang
lain, dan apabila pimpinan tersebut berhalangan maka organisasi tersebut akan berhenti
atau hancur.
b. Ada
kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter.
c. Kesempatan
karyawan untuk berkembang terbatas.
d. kurangnya
tenaga ahli (lack of specialized skill).
e. Kurangnya
koordinasi akan mengakibatkan tidak adanya kerjasama diantara masing-masing
pimpinan/kepala.
f. Para
bawahan kurang menerima kesempatan untuk berkreasi atau berkembang karena
segala sesuatu sudah diatur dari atas/ pimpinan.
3. Bentuk
organisasi fungsional (functional organization )
Bentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian pimpinan
tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang memberikan
komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor.
Contoh gambar dari bentuk organisasi fungsional dari sebuah pabrik adalah
sebagai berikut :
Ciri-ciri:
a. Pembidangan
tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
b. Bawahan
akan menerima perintah dari beberapa atasan
c. Pekerjaan
lebih banyak bersifat teknis
d. Target-target
jelas dan pasti
e. Pengawasan
ketat
f. Penempatan
jabatan berdasarkan spesialisasi
Kebaikannya;
a. Pembagian
tugas-tugas jelas.
b. Spesialisasi
karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin.
c. Digunakannya
tenaga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya.
d. Ada
kerjasama dan fleksibelitas yang baik dari pekerjanya.
e. Solidaritas
dari pekerja yang menjalankan fungsi yang sama pada umumnya.
f. Ada
moral dan disiplin yang tinggi.
g. Memberikan
kesempatan kepada pegawai untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan.
h. Masing-masing
fungsi di pegang oleh orang yang benar-benar ahli dalam bidangnya
i.
Tugas pucuk pimpinan
lebih ringan karena adanya pembagian fungsi.
j.
Koordinat antara
pekerja dalam satu fungsi mudah dilaksanakan.
Keburukannya;
a. Karena
adanya spesialisasi kerja (persyaratan yang diperlukan untuk sampai pada
tingkat-tingkat keahlian) maka akan
sulit untuk mengadakan tour of duty dan tour of area.
b. Karyawan
lebih mementingkan bidangnya sehingga sukar untuk melaksanakan koordinasi.
b. Tidak
ada kesatuan perintah sehingga membingungkan pekerjanya.
c. Perselisihan
diantara para pimpinan sering terjadi karena akibat kurangnya koordinasi yang
menyeluruh.
4. Bentuk
Organisasi Garis dan Staff
Bentuk ini umumnya dianut oleh organisasi besar,
daerah kerja yang luas, mempunyai bidang tugas yang beraneka dan rumit serta
jumlah karyawan yang banyak. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson.
Pola organisasi garis dan staff dari sebuah perusahaan industry tekstil sebagai
berikut :
Kebaikannya;
a. Dapat
digunakan pada setiap organisasi yang besar, apapun tujuannya, luas
organisasinya,dan kompleksitas susunan organisasinya.
b. Disiplin
dan moral tinggi karena para anggota bekerja menurut kemampuan dan keahlian
masing-masing.
c. Pengambilan
keputusan lebih mudah karena adanya dukungan dari staf ahli.
d. Perwujudan
“the right man in the right place”lebih mudah terlaksana.
e. Adanya
pembagian pekerjaan yang jelas ,antara pejabat-pejabat lini dan pejabat staff.
f. Para
bawahan dapat mengetahui secara jelas kepada siapa mereka harus bertanggung
jawab.
Keburukannya;
a. Sesama
karyawan dapat terjadi tidak saling mengenal, solidaritas sulit terbangun.
b. Karena
susunan organisasinya yang kompleksitas, maka kesulitannya adalah dalam bidang
koordinasi antar divisi atau departemen. Saran-saran dari sstaff kadang-kadang
disampaikan dalam bentuk perintah. Bagi para pekerja hal ini akan membingungkan
karena sulit untuk membedakan mana yang dianggap perintah dan mana yang
dianggap saran.
5. Bentuk
organisasi Lini dan Fungsional( line and functional organization)
Memiliki ciri-ciri:
a. Wewenang
dari pimpinan dilimpahkan kepada unit-unit organisasi yang ada dibawahnya dalam
bidang-bidang pekerjaan masing-masing sesuai kebutuhan organisasi.
b. Tidak
tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat
bantuan.
c. masing-masing
pimpinan dari setiap unit berhak untuk memerintah swmua satuan pelaksa
sepanjang menyangkut tentang bidang dari tugas masing-masing.
d. Setiap
satuan pelaksana mempunyai wewenang dalam semua bidang pekerjaan.
Contoh bagan organisasi lini dan
fungsi :
Kebaikan organisasi
Lini dan fungsional :
a. Solodaritas
tinggi
b. Disiplin
tinggi
c. Produktifitas
tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal
d. Pekerjaan
– pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
Sedangkan keburukannya adalah :
a. Kurang
fleksibel.
b. Pejabat
fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari
satu orang
c. Spesiaisasi
memberikan kejenuhan
6. Organisasi
Lini, Fungsional dan Staff (line, functional, and staff organization )
Organisasi
ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan
fungsional.
Memiliki ciri-ciri:
a. Organisasi
besar dan kadang sangat ruwet
b. Jumlah
karyawan banyak.
c. Mempunyai
3 unsur karyawan pokok:
1) Karyawan
dengan tugas pokok (line personal)
2) Karyawan
dengan tugas bantuan (staff personal)
3) Karyawan
dengan tugas operasional fungsional (functional group)
7. Bentuk
Organisasi Fungsi Dan Staff (functional and staff organization)
8. Bentuk organisasi Panitia (committee organization)
Organisasi dibentuk hanya untuk
sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi
tersebut. Panitia adalah suatu bentuk organisasi staff tertentu tanpa memiliki cirri-ciri lain.panitia juga
merupakan kelompok orang-orang yang diberi tugas untuk melaksanakan tindakan
administrative yang khusus, dan dalam pelaksanaannya menunjukkan sebagai staff
wewenang yang diberikan kepada panitia, panitia dapat dibedakan menjadi panitia
eksekutif dan panitia staff.dinamkan panitia eksekutif apabila panitia itu
diberi wewenang dalam mengambil keputusan, dan keputusan itu mengikat para
bawahan. Hal ini berarti bawahan harus memberikan tanggung jawab kepada
panitia.dinamakan panitia staff apabila panitia itu diberi wewenang untuk
mengambil keputusan . dalam hal ini panitia hanya bertindak sebagai pemberi
advicesaja.
Menurut sifatnya, panitia
dapat dibedakan menjadi panitia yang bersifat formal, panitia yang bersifat
informal, panitia yang bersifat permanen dan panitia bersifat terporer.
a.
Panitia
yang bersifat formal
Ciri-ciri :
1)
Dibentuk
atas dasar wewenag yang membentuk
2)
Mempunyai
tempat dalam struktur organisasi.
3)
Mempunyai
tujuan yang jelas
4)
Menerima
delegasi wewenang dan tugas tertentu.
b.
Panitia
yang bersifat informal
Ciri-ciri :
1)
Tidak
adanya pembentukan dari eksekutif yang berwenang
2)
Tidak ada
pemberian tugas yang bersifat khusus.
3)
Anggota-anggotanya
berkumpul secara spontan berdasarkan kebutuhan yang sama, dan mereka menyadari
bahwa kegiatan bersama itu akan membantu untuk mencapai tuuan tertentu.
4)
Anggotanya
lebih banyak atau yang sering disebut dengan istilah taks group (gugus tugas)
5)
Yang
dimaksud dengan taks group adalah kelompok yang terdiri daripada orang-orang
yang mempunyai keahlian khususyang diambil atau ditunjuk dari berbagai unit
organisasi, yang bertugas untuk melaksanakan tugas tertentu (specific
assignment)
6)
Panitia
informal dibentuk tanpa adanya pendelegasian wewenang.
c.
Panitia
yang bersifat permanen
Ciri-ciri :
1)
Dibentuk
dengan secara formal sehingga mempunyai cirri-ciri seperti panitia yang
bersifat formal.
2)
Mempunyai
daya laku yang tidak terbataswaktunya,sepanjang organisasi masih memerlukn
panitia.
d.
Panitia
yang bersifat temporer
Ciri-ciri :
1)
Dibentuk
secar informal sehingga mempunyai ciri-ciri seperti panitia yang bersifat
informal.
2)
Dapat juga
dibentuk secara formal tetapi mempunyai daya laku sementara, apabila tugas
tertentu (tugas khusus) sudah selesai maka panitia itu bubar.
Kelemahan-kelemahan
penggunaan panitia
1)
Pemborosan
waktu dan biaya.
2)
Proses
pengambilan keputusan berjalan lambat karena segala sesuatunya harus
dibicarakan secara bersama terlebih dahulu.
3)
Ada
kemungkinan ingkar-mengingkari tanggung jawab.
4)
Para
pelaksana sering mendapat kesulitan dalam mendahulukan perintah mana yang harus
dikerjakan terlebih dahulu, karena perintah dating dari beberapa orang.
5)
Kadang-kadang
keputusan diambi secara kompromi.
6)
Kurang
adanya sifat kepemimpinan yang tegas dan baik.
7)
Semua
pelaksanaanya dilaksanakan didasarkan kolektivitas sehingga kurang menumbuhkan
daya kreasi dalam pelaksanaanya.
Ciri-ciri
organisasi yang berbentuk panitia :
1)
Kepemimpinan
dilaksakan secar kolektif oleh sekelompok orang.
2)
Semua
anggota mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang sama.
3)
Para
pekerja dikelompokkan menurut jenis tugas yang harus dilakukan dalam bentuk
satuan tugas,.
4)
Semua
anggota ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas-tugas yang harus dikerjakan.
5)
Keputusan
diambil secara konsekuen.
6)
Masing-masing
anggota panitia bebas dalam mengemukakan pendapat .
7)
Ketua
panitia tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain.
8)
Masing-masing
anggota panitia biasanya mau mendengarkan pendapat anggota yang lain.[1]
Gambar
diatas adalah panitia yang dikombinasikan dengan organisasi garis/lini, dan
dibawah ini panitia yang dikombinasikan dengan organisasi fungsional.
C. Tipe Organisasi (Type Of Organization)
Tipe
organisasi berbeda dengan bentuk organisasi. Bentuk-bentuk organisasi memandang
organisasi dari segi saluran wewenang, saluran hirarki dan tata-hubungan (lini,
staff, dan fungsi) yanga ada dalam organisasi. Sedang tipe-tipe organisasi
memandang organisasi dari segi jumlah dan susunan pejabat atau jumlah satuan
organisasi yang terdapat dalam organisasi. Makin banyak jumlah satuan
organisasi dalam organisasi, maka jumlah pejabatnya juga semakin banyak. Secara
hirarki, satuan organisasi dibedakan menjadi : satuan organisasi utama, satuan
organisasi lanjutan, sub-satuan organisasi lanjutan dan satuan organisasi operasional.
1.
Satuan
organisasi formal adalah satuan organisasi yang ada langsung di bawah pucuk
pimpinan.
2.
Satuan
organisasi lanjutan, adalah satuan organisasi yang ada langsung dibawah satuan
organisasi utama.
3.
Sub-satuan
organisasi lanjutan berada dibawah naungan langsung satuan organisasi lanjutan.
4.
Satuan
organisasi operasional juga berada dibawah naungan daripada sub-satuan
organisasi lanjutan itu sendiri.
Menurut
tipenya, organisasi dibedakan menjadi : organisasi dengan tipe pyramid mendatar
(flat), organisasi dengan tipe kerucut, dan organisasi dengan tipe piramida
terbalik.
a.
Organisasi
Dengan Tipe Piramida Mendatar
Ciri-ciri Organisasi dengan
Tipe Piramida Mendatar sebagai berikut :
1)
Jumlah
satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan
sedikit.
2)
Jumlah
pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak.
3)
Formasi
jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil.
Keunggulan Organisasi dengan
Tipe Piramid, antara lain :
1)
Jarak
hubungan antara pimpinan dengan bawahan tidak terlalu jauh.
2)
Komunikasi
dapat berlangsung dengan cepat karena tidak memerlukan banyak jalur/saluran
yang harus dilalui
3)
Hubungan
pribadi di antara para anggota sangat erat
4)
Para
bawahan mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi, karena para bawahan
diberi kesempatan untuk berkembang
5)
Jurang
pemisah antara pimpinan dengan bawahan dapat dihilangkan
6)
Biaya
overhead relative lebih murah, karena jumlah pimpinan relative sedikit
Kelemahan Organisasi dengan
Tipe Piramid sebagai berikut :
1) Rentang pengendalian cukup luas sehingga koordinasi menjadi
masalah bagi pimpinan
2) Kesempatan untuk menduduki jabatan sangat terbatas karena
informasi jabatan pimpinan sedikit
3) Hanya cocok untuk organisasi yang relatif kecil (tidak kompleks).
Ada tiga gambar dibawah ini
yang menunjukkan organisasi dengan tipe pyramid mendatar dengan rentang kendali
yang lebar dan sempit.
a)
Bagan organisasi tipe pyramid dengan rentang kendali yang lebar.
Satu orang pucuk pimpinan dengan 24 orang bawahan,
b)
Bagan organisasi tipe pyramid dengan rentang kendali yangsempit,
terdiri dari seorang pucuk pimpinan dan dua orang manager yang masing-masing
membawahi 12 orang.
c)
Bagan
organisasi tipe pyramid dengan rentang kendali yang lebih sempit, terdiri dari
seorang pucuk pimpinan dan 8 manager,
b.
Organisasi
Dengan Tipe Kerucut
Ciri-ciri Organisasi dengan
Tipe Kerucut, sebagai berikut :
1)
Jumlah
satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan banyak.
2)
Rentang
kendali sempit.
3)
Pelimpahan
wewenang dan tanggungjawab dapat dilakukan sampai kepada
pejabat/pimpinanyang paling bawah/rendah.
4)
Jarak
antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
5)
Jumlah
formasi jabatan pimpinan cukup besar.
6)
Keunggulan
Organisasi dengan Tipe Piramid
Keunggulan Organisasi dengan
Tipe Kerucut, antara lain :
1) Pengendalian dapat dilakukan secara efektif karena rentang kendali
sempit
2) Karena jumlah formasi jabatan pimpinan banyak, akan memberikan
motivasi kepada para bawahan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi
3) Semangat kerja para pegawai pada umumnya tinggi karena mereka
berlomba untuk mendapat promosi
Kelemahan Organisasi dengan
Tipe Kerucut, sebagai berikut :
1) Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah
sangat jauh
2) Komunikasi dalam organisasi harus melalui beberapa jalur atau
saluran (channel) sehingga sering terjadi berbagai macam bentuk hambatan
3) Penyampaian informasi dan respon atau umpan balik (feddback) dari
pimpinan tingkat atas kepada pimpinan tingkat bawah dan sebaliknya memakan waktu
yang lama. Hal ini akan mengakibatkan timbulnya birokratisme, yaitu
hambatan-hambatan dalam kantor.
4) Hubungan lebih bersifat formal sehingga regid (kaku)
5) Kurang saling mengenal di antara pegawai sehingga hubungan antar
pribadi makin berkurang.
Bagan organisasi tipe
kerucut :
c.
Organisasi
Dengan Tipe Piramid Terbalik
Salah satu
ciri dari organisasi ini ialah jumlah jabatan dan pimpinan lebih besar daripada
jumlah pekerja. Kalau ditinjau dari segi kepangkatan, organisasi dengan tipe
piramid terbalik ini mempunyai pegawai yang berpangkat tinggi lebih besar
daripada jumlah pegawai yang pangkatnya rendah. Organisasi ini hanya cocok
untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas
jabatan fungsional, seperti lembaga-lembaga penelitian, pendidikan (Akademi,
Institut, Universitas). Organisasi ini juga tidak baik untuk
organisasi-organisasi yang peng-angkatannya pegawainya berdasarkan pada formasi
jabatan struktrural. Dibawah ini adalah contoh bagan organisasi dengan tipe
pyramid terbalik pada lembaga-lembaga penelitian atau pendidikan. Pengangkatan
pegawainya berdasarkan pada formasi jabatan
fungsional :
D. Struktur Organisasi
Organisasi
bukanlah sesuatu yang kongkrit, karena organisasi tidak berwujud. agar
organisasi organisasi lebih ongkrit, perlu diberi nama sesuai dengan jenis
kegiatan dan tujuan yang akan dicapai, misalnya : Lembaga Administrasi (LAN),
Biro Pusat Statistik (BPS), Kursus Pegawai Administrasi Tingkat Atas (KPAA),
IKIP Sarana Dharma, Universitas Gajdah Mada, dan sebagainya. Akan tetapi,
organisasi yang sudah diberi nama kebanyakan orang melihat organisasi dari segi
bangunan atau gedung sebagai tempat orang-orang melakukan kegiatan organisasi.
Agar orang-orang melihat organisasi tidak hanya dari segi gedungnya, maka
organisasi harus mempunyai struktur. Dengan demikian agar organisasi lebih
konkrit, organisasi harus mempunyai nama dan struktur organisasi.
Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen
bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu organisasi, komponen-komponen dalam
tiap organisasi memiliki ketergantungan dan saling berhubungan. Sehingga jika suatu komponen baik. Maka akan berpengaruh
pada komponen lainnya dan organisasi tersebut. Oleh karena itu struktur
bertalian dengan hubungan-hubungan pekerjaan yang terdapat dalam organisasi yang
relatif pasti. Hubungan yang relatif pasti tadi timbul sebagai hasil dari
proses pemecahan atas empat masalah yang dilakukan oleh manajer, yaitu
masalah pembagian pekerjaan, departemenisasi, rentang
kendali dan pendelegasian kekuasaan. Atas dasar itu, Gibson, Invancevich, dan
Donnely memberikan petunjuk bahwa struktur organisasi adalah hasil proses
yang ditempuh oleh para manajer untuk memecahkan empat bagian persoalan yang
terdiri dari pembagian pekerjaan (devision of labour),
departemenisasi (departementalization), rentamg kendali (span
of control), dan delegasi (delegalization). Dari kesemua pengertian tadi
memperlihatkan adanya satuan-satuan organisasi, hubungan-hubungan dan saluran
wewenang yang ada didalam organisasi. Definisi lain yang cukup sederhana
dikemukakan oleh Dalton E. Macfarland yang mengatakan sebagai berikut
“Organization structure we mean the pattern a network of relationships between
the various positions and the positions holders”. Artinya kurang lebih,
“Struktur organisasi kami artikan sebagai suatu pola jaringan hubungan antara berbagai
macam jabatan dan para pemegang jabatan.”
Dalam
organisasi (formal) terdapat satuan-satuan organisasi (satuan organisasi utama,
satuan organisasi lanjutan, sub-satuan organisasi lanjutan, dan satuan
organisasi operasional), dimana di dalamnya terdapat jabatan, tugas wewenang
dan tanggungjawab serta peran atau fungsi tertentu. Susunan satuan-satuan
organisasi dan jabatan-jabatan itu terkait oleh peraturan. Peraturan yang
mengatur hal itu dapat berbentuk peraturan atau norma-norma teknis. Hal ini
berarti setiap pejabat yang tingkatannya lebih rendah harus memberikan
pertanggungjawaban kepada pejabat yang lebih tinggi baik secara langsung maupun
secara tidak langsung. Dilihat dari segi pengendalian, jabatan yang lebih
rendah selalu berada di bawah rentang kendali dari jawaban yang lebih tinggi.
Dari uraian
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa struktur organisasi memperlihatkan
satuan-satuan organisasi, hubungan-hubungan dan saluran-saluran wewenang dan
tanggung jawab yang ada dalam organisasi. Dengan demikian pengertian struktur
organisasi berbeda dengan pengertian bagan organisasi. Meskipun kedua istilah
itu dapat dibedakan pengertiannya, tetapi tidak dapat dipisahkan dalam
penerapannya. Kedua istilah ini sering dikacaukan pengertiannya dan digunakan
silih berganti.
Struktur
Organisasi definisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah.
Struktur ini terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi,
sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan
kerja.
Faktor-faktor
yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu:
1. Strategi
organisasi pencapaian tujuan.
2. Perbedaan
teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk
struktur organisasi.
3. Kemampuan
dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan
sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
4.
Besarnya organisasi dan
satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi[2].
E. Bagan Atau Skema Organisasi
Bagan
organisasi adalah gambaran struktur organisasi yang ditunjukkan dengan
kotak-kotak atau garis-garis yang disusun menurut kedudukan yang masing-masing
memuat fungsi dan satu sama lain dihubungkan dengan garis-garis saluran
wewenang.[3]
1.
Kegunaan
bagan organisasi
a. Dapat untuk mengetahui besar
kecilnya organisasi
b. Dapat untuk mengetahu garis-garis
saluran wewenang
c. Dapat untuk mengetahui berbagai
macam satuan organisasi yang ada
d. Dapat untuk mengetahui rician
masing-masing satuan organisasi
e. Dapat untuk mengetahui setiap
jabatan yang ada
f. Dapat untuk mengetahui rincian tugas
para pejabat
g. Dapat untuk mengetahui nama,
pangkat, golongan pangkat para pejabat
h. Dapat untuk mengetahui jumlah
pejabat
i.
Dapat untuk mengetahui photo pejabat
j.
Dapat untuk mengetahui kedudukan setiap pejabat
k. Dapat untuk menilai apakah sesuatu
organisasi telah menerapkan asa-asas organisasi dengan baik.
2.
Macam-macam
bagan organisasi
Menurut bentuknya,
bagan dibedakan menjadi 9 macam,yaitu :
a.
Bagan
pyramid, ialah bagan bentuk bagan organisasi
yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan datuan organisasi
atau pejabat yang terendah disusun dari atas kebawah atau sebaliknya. Bagan
piramida merupakan bagan organisasi yang paling lazim dipakai oleh berharga
organisasi.
b.
Bagan
pohon, disebut juga bagan hidup atau living chart, bagan pohon kebalikan dari
bagan pyramid atau sma dengan bagan pyramid terbalik.
c.
Bagan menegak,
ialah bagan yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan
sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari atas
kebawah atau sebaliknya dengan menjajarkan dua-dua satuan organisasi atau
pejabat yang sederajat.
d.
Bagan lingkaran,
ialah bentuk bagan yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan
satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran
kearah bidang lingkaran.
e.
Bagan
setengah lingkaran, ialah bentuk bagan yang saluran
wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat
yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke arah bidang bawah lingkaran atau
sebaliknya.
f.
Bagan elip,
ialah bagan yang saluran wewenagnya dari pucuk pimpinan sampai satuan
organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat elip kearah bidang
elip.
g.
Bagan setengah elip, ialah bentuk bagan yang saluran wewenangnya
dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah
disusun dari pusat elip kearah bidang bawah elip atau sebaliknya.
h.
Bagan
mendatar, ialah bentuk bagan yang saluran
wewenagnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat
yang terendah disusun dari kiri kearah kanan atau sebaliknya.
i.
Bagan garis.
Adalah
bagan organisasi yang menggambarkan struktur organisasi dengan
mempergunakan garis-garis.
Menurut isinya, bagan
organisasi dibedakan menjadi :
a.
Bagan
struktur, ialah bagan organisasi yang isinya
menunjukkan susunan organisasi dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan
organisasi yang terrendah dengan menyebutkan sebutan satuan organisasi serta
nama masing-masing satuan organisasi.
b.
Bagan
kegiatan., ialah bagan yang isinya menunjukkan
rincian kegiatan dari masing-masing satuan organisasi dan biasanya dibuat untuk
melengkapi struktur.
c.
Bagan
jabatan, ialah bagan organisasi yang isinya
menunjukkan sebutan jabatan dan nama satuan organisasi.
d.
Bagan
tugas, ialah bagan organisasi yang isinya
menunjukkan rincian tugas masing-masing pejabat. Bagian tugas lazimnya dibuat
bersama bagan jabatan.
e.
Bagan nama,
ialah bagan organisasi yang isinya menunjukkan nama masing-masing pejabat dan
biasanya dibuat nersama dengan bagan jabatan.
f.
Bagan
pangkat/golongan, ialah bagan organisasi yang isinya
menunjukkan masing-masing pangkatt dan goolongan pangkat para pejabat dan
biasanya dibuat bersama bagan jabatan.
g.
Bagan photo, ialah bagan organisasi yang isinya menunjukkan
masing-masing photo para pejabat.
h.
Bagan kode,
ialah bagan organisasi yang isinya menunjukkan tanda penunjuk berupa angka atu
huruf tertentu pada tiap kotak sedang rincian uraian masing-masing kotak
ditulis dibawah gambar bagan. Bagan berkode dibuat apabila kotak-kotaknya
berukuran kecil karena struktur organisasinya besar sedang uraiannya cukup
panjang.
i.
Bagan
lukisan, ialah bagan yang isinya menunjukkan
gambar tertentu yang dengan jelas dan tepat menggambarkan aktivitas
masing-masing satuan atau tugas tiap-tiap pejabat.
j.
Bagan Serbaguna iialah bagan organisasi yang isinya
menunjukkan jabatan, nama satuan, nama pejabat, pangkat/golongan pangkat, dan
rincian tugas para pejabat.
Antara kedua macam bagan organisasi yaitu bentuk bagan dan
isi bagan dapat dibedakan tetapi pemakaiannya tidak dapat dipisahkan, artinya
kedalam setiap bentuk bagan yang ada dapat dituangkan setiap isi bagan yang ada
sesuai dengan pemilihan pembuatnya.
Macam-macam bagan berdasarkan
tingkatannya :
a. Bagan Organisasi Pelengkap Ialah
bagan yang menunjukkan gambar struktur organisasi yang menunjukkan gambar
struktur organisasi dari atuan organisasi atau jenjang tertentu, dari satuan
utama sampai satuan lanjutan.
b. Bagan Organisai Induk Adalah bagan
organisasi yang menunjukkan gambar struktur organisasi pokok, bagan ini
menggambarkan struktur organisasi dari pucuk pimpinan sampai dengan
satuan-satuan organisasi utama.
c. Bagan organisasi satuan ialah organisasi yang menggambarkan struktur organisasi dari
setiap satuan organisasi yang ada dalam struktur organisasi. Bagan ini
dibedakan menjadi bagan satuan organisasi utama, bagan satuan organisasi
lanjutan, bagan sub satuan organisasi, dan bagan satuan organisasi operasional.[4]
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Macam-macam bentuk organisasi, yaitu :
a. Bentuk organisasi staff (Staff
organization),
b. Bentuk organisasi lini (Line
organization),
c. Bentuk organisasi fungsi (Function
organization),
d. Bentuk organisasi lini dan staff (Line and staff organization),
e. Bentuk organisasi fungsi dan staff (functional and staff organization),
f. Bentuk organisasi lini dan fungsi (Line and functional organization),
g. Bentuk organisasi lini, staff dan fungsi (Line,staff and functional organization)
2. Tipe-tipe organisasi memandang organisasi dari segi jumlah dan
susunan pejabat atau jumlah satuan organisasi yang terdapat dalam organisasi.
Makin banyak jumlah satuan organisasi dalam organisasi, maka jumlah pejabatnya
juga semakin banyak
3. Struktur Organisasi definisikan
sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur ini terdiri dari
unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau
desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
4. Macam-macam bagan organisasi
Menurut
bentuknya, bagan dibedakan menjadi 9 macam,yaitu :
a.
Bagan
pyramid,
b.
Bagan
pohon,
c.
Bagan
menegak,
d.
Bagan
lingkaran,
e.
Bagan
setengah lingkaran,
f.
Bagan elip
g.
Bagan
setengah elip,
h.
Bagan
mendatar,
i.
Bagan garis.
Menurut
isinya, bagan organisasi dibedakan menjadi :
a.
Bagan
struktur,
b.
Bagan
kegiatan.,
c.
Bagan
jabatan,
d.
Bagan
tugas,
e.
Bagan nama,
f.
Bagan
pangkat/golongan,
g.
Bagan
photo,
h.
Bagan kode,
i.
Bagan
lukisan.
B. Saran
Kami yakin bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
baik dari segi penulisan atau bahasa yang disunakan, untuk itu kritik dan saran
yang membangun dari pembaca yang menulis harapkan demi menyempurnakan tulisan
atau tugas maklah seelanjutnya. Dan semoga dengan membaca makalah ini dapat
kita menjadi tahu tentang organisasi baik itu bentuk, tipe, struktur, dan skema
atau bagannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Sutarto,
1984,Dasar-Dasar Organisasi, Gajah Mada University Press, Yogyakarta
Drs.Ig.Wursanto.2005. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta:Andi.
O’
Connor, Carrol A. 1996, Kepemimpinan Yang Sukses,Megafioin:Jakarta
Siagian,
Sondang,P,.1983,Organisasi, Kepemimpinan Dan Prilaku Administratif, Gunung
Agung, Jakarta
Pamudji,
S,1985, Kepemimpinan Pemerintah Indonesia, Bina Aksara, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar