Flaming Pointer
Flaming Pointer
Flaming Pointer

Jumat, 27 April 2018

MAKALAH AKHLAK TASAWUF


MAKALAH
AKHLAK TERHADAP RASULULLAH
Guna memenuhi tugas mata kuliah akhlak tasawuf
Dosen pengampu
Astuti Fatiningsih,


https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/6/66/Logo_STAIN_Jurai_Siwo_Metro_Lampung.jpg

Disusun oleh

Nama
Npm
Tugas
Dini Fauziah
1503060072
Pemateri
Heni Cahyanti Putri
1503060081
Moderator
Lilik Nurhaliza
1503060093
Notulis


DAKWAH dan KOMUNIKASI
KOMUNIKASI dan PENYIARAN ISLAM
STAIN JURAI SIWO METRO

2015/2016
1436/1437





BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Bahwa akhlak adalah sifatsifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya.sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik, disebut akhlak mulia, atau perbuatan buruk ,disebut akhlak tercela sesuai dengan pembinanya.
Jadi akhlak pada hakikatnya khulk (budi pekerti) atau akhlakialah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap pada jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situ timbul lah macammacam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat buat dan tanpa memerlukan pemikiran.apabila kondisi tadi timbul kelakuaan yang baik dan terpuji menurut pandangan syariat dan akal pikiran,maka ia dinamai budi pekrti mulia dan sebaliknya apabila yang lahir kelakuan buruk maka,disebutlah perbuatan tercela.
Pada dasarnya ,utusan TUHAN yaitu RASULULLAH adalah manusia biasayng tidak berbeda dengan manusia lain.namun demikian , terkait dengan status “rasul” yang disandangkan TUHAN ke atas dirinya , terdapatketentuan khusus  dalam bersikap terhadap utusan yang tidak bisa disamakan dengan sikap kita terhadap orang lain pada umumnya.

B. RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan pokok masalah yang dibicarakan dalam “Akhlak Tehadap RASULULLAH”  ini difokuskan pada :
Apa yang dimaksud dengan akhlak?
Apa yang melatar belakangi  berakhlak kepada Rasulullah?
Bagaimana cara kita berakhlak yang baik kepada Rasulullah?


C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dalam makalah ini adalah bagaimana kita dapat mengerti cara berakhlak yang baik terhadap Rasulullah. Agar kita dapat mengikuti jejaknya sebagai tauladan yang baik di bumi, untuk dapat kita terapkan di dalam kehidupan sehari hari.











BAB II
PEMBAHASAN

  1. PENGERTIAN AKHLAK

  1. IMAN KEPADA RASUL
  2. BAGAIMANA AKHLAK RASULULLAH
  3.  AKHLAK TERHADAP RASULULLAH
Allah berfirman :
لَقَدْ جَاءَ كُمْ رَسُولٌ مِّنْ أُنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَاعَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِاُ لْمُؤْمِنِيْنَ رَءُ وْفٌ رَّحِيْمٌ
“Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat rasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang – orang yang beriman.” (Q.S. at-taubah : 128)
Iman kepada para nabi merupakan salah satu butir dalam rukun iman. Sebagai umat islam, tentu kita wajib beriman kepada Rasulullah saw. beserta risalah yang dibawanya. Untuk memupuk keimanan ini, kita perlu mengetahui dan mempelajari sejarah hidup beliau, sehingga dari situ kita dapat memetik banyak pelajaran dan hikmah.
Ditinjau dari silsilah keturunannya, nama lengkap Rasulullah adalah Abu Qasim Muhammad bin ‘abdillah bin ‘abdil Muthathalib bin Khasyim bin Abdi Manaf bin Qushayy bin Khilab bin Murrah bin Ka’ bin Lu-ayy bin Ghalib bin fihhr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas binMudhar bin Nizar bin Ma’add bin ‘adnan, dan Adnan adalah salah satu keturunan Nabi Allah Isma’il bin Ibrahim al-Khalil. [1]
Beliau adalah penutup para nabi dan rasul, serta utusan Allah kepada seluruh umat manusia. Beliau adalah hamba yang tidak boleh disembah, dan rasul yang tidak boleh didustakan. Beliau adalah sebaik-baik makhluk, makhluk paling mulia dihadapan Allah, derajatnya paling tinggi, dan kedudukannya paling dekat oleh Allah.
Beliau diutus kepada manusia dan jin dengan membawa kebenaran dan petunjuk, yang diutus oleh Allah sebagi rahmad bagi alam semesta.

Sebagaimana firman Allah :
وَمَآ أَرْسَلْنَكَ أِلاَّ رَحْمَةً لِّلْعَلَمِيْنَ
“Dan kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmad bagi seluruh alam” (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 107).
Allah menurunkan kitab-Nya kepadanya mengamanahkan kepadanya atas agama-Nya, dan menugaskannya untuk menyampaikan risalah-Nya. Allah telah melindunginya dari kesalahan dalam menyampaikan risalah itu. Allah ta’ala mendukung nabi-Nya dengan mukzizat-mukzizat yang nyata dan ayat-ayat yang jelas, memperbanyak makan untuk beliau, memperbanyak air. Dan beliau mengabarkan sebagian perkara ghaib.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar