MAKALAH PENULISAN KARYA ILMIAH POPULER
JENIS-JENIS
KEGIATAN ILMIAH
Makalah
ini diajukan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Penulisan
Karya Ilmiah Populer
Dosen Pengempu : Hemlan Elhany,S.Ag. M.Ag.
Di susun oleh
KPI
A SEMETER VI
Kelompok II
Heni Cahyanti Putri
1503060081
Leni Mardalena 1503060092
Lufiah Hasanah 1503060046
Santi Siti
Fatimah 1503060051
FAKULTAS
USHULUDDIN, ADAB, DAN DAKWAH
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN
ISLAM (KPI)
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1439
H / 2018 M
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas izin dan
kehendak-Nya makalah sederhana ini dapat kami rampungkan tepat pada waktunya.
Penulisan
dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah Populer. Adapun
yang kami bahas dalam makalah ini mengenai Penulisan
Karya Ilmiah Populer. Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai
hambatan yang dikarenakan terbatasnya Ilmu Pengetahuan kami mengenai hal yang
berkenan dengan penulisan makalah ini. Oleh karena itu sudah sepatutnya kami
berterima kasih kepada dosen pengempu
bapak Hemlan Elhany, M. Ag yang telah
memberikan limpahan ilmu berguna kepada kami.
Kami
menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini kami sudah
berusaha semaksimal mungkin.Tapi kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan
disana-sini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik membangun
agar lebih maju di masa yang akan datang.
Harapan
kami, makalah ini dapat menjadi referensi bagi kami dalam mengarungi masa
depan. Kami juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang
membacanya.
Metro, Maret 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
Judul...........................................................................................................................
i
Kata Pengantar........................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................
1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
3
A. Karya Ilmiah..............................................................................................
3
B. Jenis-Jenis Kegiatan Ilmiah.......................................................................
3
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 14
A.Kesimpulan................................................................................................ 14
B.Saran........................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Karya ilmiah
aadalah salah satu ciri pokok kegiatan yang ada di dalam perguruan tinggi baik
swasta maupun negeri. Karya imiah disusun berdasarkan hasil pengamatan
penelitian, yang mengacu pada standart dan metode tertentu serta dapat
dipertanggungjwabakan secara ilmiah dan akademik. Karya ilmiah ditulis untuk
mendapatkan atau mencari sebuah jawaban dari persoalan atau masalah mengenai
suatu hal, dan untuk membuktikan kebenaran tentang suatu hal yang terdapat pada
objek penelitian.
Mahasiswa
adalah para kaum cendekia atau terpelajar yang mempunyai pemahaman dan tanggung
jawab intelektual serta tanggung jawab moral untuk menyebarluaskan ilmu dan
pengetahuan yang ia miliki. Kaum intelektual tidak hanya dituntut mampu
menguasai teori-teori ilmu pengetahuan, akan tetapi juga bertanggung jawab
untuk berbagi dan mengembangkan ilmu pengetahuan
Karya ilmiah
adalah suatu hal yang penting dan perlu diketahui oleh masyarakat, khususnya
mahasiswa itu sendiri. Setelah menulis sebuah karya ilmiah maka mahasiswa akan dibebankan
pada kegiatan ilmiah lainnya. Banyak sekali diantara mahasiswa jaman sekarang
yang belum mengetahui bagaiamana pelaksanaan dari kegiatan ilmiah. Apa saja
jenis serta macam-macamnya, bagaimana mekanisme dan kelebihan serta kekurangan
dari setiap kegiatan ilmiah.
Maka dari itu,
dibawah ini penulis akan membahas tentang apa saja jenis kegiatan ilmiah dan mekanismenya.
B. Rumusan
masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas maka dapat dituliskan rumusan masalahnya sebagai berikut
:
1. Apa saja
jenis-jenis kegiatan ilmiah?
2. Apa fungsi
dari setiap jenis kegiatan ilmiah?
3. Apa saja
kekurangan dan kelebihan dari setiap jenis kegiatan ilmiah?
4. Bagaimana
mekanisme dari setiap jenis kegitan ilmiah tersebut?
C. Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui jenis-jenis kegiatan ilmiah.
2. Untuk
mengetahui fungsi dari setiap kegiatan ilmiah.
3. Untuk
mengetahui kekurangan dan kelebihan dari setiap kegiatan ilmiah.
4. Untuk
mengetahui mekanisme dari setiap jenis kegiatn ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Karya Ilmiah
Ilmiah menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah segala sesuatu yang bersifat
keilmuan, didasarkan kepada ilmu pengetahuan atau memenuhi syarat kaidah ilmu
pengetahuan.
Karya ilmiah
adalah suatu hasil penelitian yang dilakukan melalui metode tertentu dan
didasarkan pada kaidah ilmu pengetahuan. Karya ilmiah adalah suatu hal yang
penting dan perlu diketahui oleh masyarakat, khususnya mahasiswa itu sendiri.
Setelah menulis sebuah karya ilmiah maka mahasiswa akan dibebankan pada
kegiatan ilmiah lainnya. Banyak sekali diantara mahasiswa jaman sekarang yang
belum mengetahui bagaiamana pelaksanaan dari kegiatan ilmiah[1].
B.
Jenis-jenis Kegiatan Ilmiah
Ada beberapa
pengertian lainnya terkait dengan ilmiah, yaitu ilmiah populer, karya ilmiah,
non ilmiah, jurnal ilmiah dll. Ilmiah populer adalah segala sesuatu yang
bersifat keilmuan dan dijelaskan serta dipaparkan dengan gaya yang populer atau
umum sehingga mudah untuk dipahami oleh masyarakat. Kegiatan ilmiah adalah
suatu aktifitas yang bersifat keilmuan dan dibuat berdasarkan dengan kaidah
ilmu pengetahuan[2]. Ada beberapa
jenis kegiatan ilmiah diantaranya :
1.
Seminar
a.
Pengertian Seminar
Seminar bisa diartikan sebuah bentuk pengajaran akademis
(pembahasan masalah secara ilmiah). Baik diberikan di sebuah universitas,
organisasi tertentu atau diberikan oleh profesional. Kata seminar itu sendiri
berasal dari kata Latin yaitu seminarum, yang artinya “tanah tempat menanam
benih”.
Seminar merupakan forum ilmiah yang membahas satu
permasalahan yang dikemas dalam satu tema besar seminar. Seminar biasanya fokus
pada suatu topik tertentu yang khusus (sama seperti training), di mana mereka
yang hadir dapat berpartisipasi secara aktif. Namun, seminar seringkali
dilaksanakan dalam bentuk dialog dengan moderator, atau melalui sebuah
presentasi hasil penelitian dalam bentuk yang formal. Proses seminar diawali
dengan presentasi dari pemakalah utama yang bersifat umum untuk membahas tema
besar seminar, kemudian diikuti dengan presentasi dari pemakalah dengan
topik-topik khusus. Kadang kala ada sesion debat dan ada kala berbagi
pengalaman, walaupun topik yang dibahas adalah masalah sehari-hari.
Dalam membahas masalah, tujuannya adalah mencari suatu
pemecahan atau mencapai suatu kesepakatan, oleh karena itu suatu seminar selalu
diakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-keputusan yang merupakan hasil
pendapat bersama, yang kadang-kadang diikuti dengankeputusan bersama, resolusi
atau rekomendasi.
Kegiatan seminar akan efektif
apabila :
1)
Tersedia waktu yang
cukup untuk membahas persoalan.
2)
Problema sudah
dirumuskan dengan jelas.
3)
Para peserta dapat
diajak berfikir logis.
4)
Problema memerlukan
pemecahan yang sistematis.
5)
Problema akan
dipecahkan secara menyeluruh.
6)
Pimpmnan sidang cukup
terampil dalam mcnggunakan metode ini.
7)
Kelompok tidak terlalu
besar sehingga memungkinkan setiap peserta mengambil bagian dalam berpendapat.
b.
Kelebihan dan
kelemahan
Kelebihan :
1)
Membangkitkan
pemikiran yang logis.
2)
Mendorong pada analisa
menyeluruh.
3)
Prosedurnya dapat
diterapkan untuk berbagai jenis problema.
4)
Membangkitkan tingkat
konsentrasi yang tinggi pada diri peserta.
5)
Meningkatkan
keterampilan dalam mengenal problema.
Kelemahan :
1)
Membutuhkan banyak
waktu.
2)
Memerlukan pimpinan
yang terampil.
3)
Sulit dipakai bila
kelompok terlalu besar.
4)
Mengharuskan setiap
anggota kelornpok untuk mempelajari terlebih dahulu.
5)
Mungkin perlu
dilanjutkan pada diskusi yang lain.
c.
Syarat-syarat Sebuah Seminar
Untuk berjalannya sebuah seminar dengan baik, yang menjadi
beberapa syarat diantarnya :
1)
Ruang seminar
2)
Peserta
3)
Moderator
4)
Jalannya seminar.
2.
Lokakarya
a.
Pengertian lokakarya
Lokakarya atau workshop merupakan pertemuan ilmiah yang
membahas suatu karya. Lolakarya adalah program pendidikan dan pelatihan yang
padat dan singkat. Lokakarya biasanya diawali dengan presentasi tentang suatu
karya atau cara menghasilkan karya oleh pemakalah dan dilanjutkan dengan kegiatan
menghasilkan karya. Lokakarya adalah sebuah acara pertemuan yang dilakukan oleh
para ahli di bidang tertentu.
Contoh kegiaatan lokakarya adalah lokakarya yang dilakukan
oleh para guru BP yang membahas tentang masalah penangan terhadap kenakalan anak-anak
sekolah yang duduk di bangku SMU.
b.
Tujuan
1)
Bertujuan untuk
membahas suatu masalah terkait dengan keahlian mereka, sekaligus untuk mencari
solusi bagi permasalahan tersebut.
2)
Tujuan lokakarya
adalah menghasilkan karya atau produk misalnya proposal penelitian, model
pembelajaran, dan sebagainya.
c.
Perencanaan lokakarya
1)
Tentukan tujuan
lokakarya
2)
Tentukan yang menjadi
kebutuhan dari para peserta lokakrya,
3)
Buatlah rencana
presentasi lokakarya kalian,
4)
Tentukan perkiraan
alokasi waktu untuk masing-masing sesi acara yang ada pada rancangan lokakarya
kalian,
5)
Setelah anda
menyelesaikan rancangan lokakarya kalian, praktiklah untuk memberikan
presentasi.
d.
Bahan pendukung
lokakarya
1)
Persiapkan handout
untuk para peserta
Adalah sebuah naskah tulisan yang mendukung dan mengembangkan,
mengelola atau paling tidak menyediakan tindak lanjut dari suatu pelatihan.
2)
Gunakan alat peraga
visual.
Seperti peralatan persentasi, film, gambar, dan
elemen-elemen lainna mungkinakan berguna bagi anda saat menyampaikan konsep
atau keterampilan tertentu.
3)
Gunakan perangkat
berbasiskan situs web, jika bisa diterapkan.
Ini adalah cara yang bagus untuk para peserta lokakarya
agar mengumpulkan pekerjaan rumah atau tugas luar secara daring.
e.
Kelemahan dan
kelebihan
Kelemahan :
1)
Memerlukan persiapan
yang relatif,
2)
Memerlukan biaya dan
tenaga yang lama,
3)
Melibatkan terlalu
banyak orang,
4)
Menimbulkan banyak pro
dan kontra sehingga potensi konflik itu terjadi, diantara pengamat pendidikan
dan pelaksana kebijaksanaan.
Kelebihan :
1)
Peserta mendapatkan
keterangan teoritis yang luas dan mendalam tentang masalh yang dibahas,
2)
Peserta mendapatkan
petunjuk-petunjuk praktis untuk melaksanakan tugas,
3)
Peserta dibina untuk
bersikap dan berfikir secara ilmiah.
3.
Simposium
a.
Pengertian Simposium
Secara Umum, Simposium adalah serangkaian pidato pendek di
depan pengunjung dengan seorang pemimpin. Simposium menampilkan beberapa orang
pembicara dan mereka mengemukakan aspek-aspek pandangan yang berbeda dan topik
yang sama. Dapat juga terjadi, suatu topik persoalan dibagi atas beberapa
aspek, kemudian setiap aspek disoroti tersendiri secara khusus, tidak perlu
dari berbagai sudut pandangan.
Pembicara dalam simposium terdiri dari pembicara (pembahas
utama) dan penyanggah, di bawah pimpinan seorang moderator. Pendengar diberi
kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat setelah pembahas utama dan
penyanggah selesai berbicara. Moderator hanya mengkoordinasikan jalannya
pembicaraan dan meneruskan pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau pandangan umum
dari peserta. Hasil simposium dapat disebarluaskan, terutama dari pembahas
utama dan penyanggah, sedangkan pandangan-pandangan umum yang dianggap perlu
saja.
Simposium menampilkan topik permasalahan yang dibahas dari
berbagai sudut pandang atau dari berbagai aspek oleh para ahli. Kemudian pembicara dalam simposium terdiri
atas pembahas utama dan presenter banding yang memberikan pandangan singkat dari
sudut pandang berbeda atau dari aspek yang berbeda selama 5 -20 menit. Dalam
simposium, moderator juga diperlukan untuk mengatur jalannya diskusi dan tanya
jawab, yaitu setelah presentasi oleh berbagai pihak selesai baru kemudian
peserta diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, tanggapan atau
sanggahan. Bahasan dan sanggahan itu selanjutnya dirumuskanoleh panitia perumus
sebagai sebagai hasil simposisum. Tujuan simposium sendiri adalah memperoleh
pemahaman yang benar dan lengkap mengenai suatu topik.[3]
b.
Fungsi Simposium
1)
Untuk mengemukakan
aspek-aspek yang berbeda dari suatu topik tertentu.
2)
Jika kelompok peserta
besar.
3)
Kalau kelompok membutuhkan
keterampilan yang ringkas.
4)
Jika ada pembicara
yang memenuhi syarat (ahli dalam bidang yang disoroti).
c.
Kelebihan dan
Kelemahan
Kelebihan :
1)
Dapat dipakai pada
kelompok besar maupun kecil.
2)
Dapat mengemukakan
informnasi banyak dalam waktu singkat.
3)
Pergantian pembicara
menambah variasi dan sorotan dari berbagai segi akan menjadi sidang lebih
menarik.
4)
Dapat direncanakan
jauh sebelumnya.
Kelemahan :
1)
Kurang spontanitas dan
kneatifitas karena pembahas maupun penyanggah sudah ditentukan.
2)
Kurang interaksi
kelompok.
3)
Menekankan pokok
pembicaraan.
4)
Agak terasa formal.
5)
Kepribadian pembicara
dapat menekankan materi.
6)
Sulit mengadakan
kontrol waktu.
7)
Secara umum membatasi
pendapat pembicara.
8)
Membutuhkan
perencanaan sebelumnya dengan hati-hati untuk menjamin jangkauan yang tepat.
9)
Cenderung dipakai
secara berlebihan
4.
Diskusi Panel
a.
Pengertian Diskusi Panel
Panel merupakan salah satu bentuk diskusi yang sudah
direncanakan tentang suatu topik di depan para pengunjung. Diskusi panel
dibawakan oleh 3 - 6 orang yang dianggap ahli, mendiskusikan satu subjek
tertentu, duduk dalam suatu susunan melingkar, yang dipimpin oleh seorang
moderator[4].
Para panelis berdiskusi sedemikian rupa, sehingga para
pengunjung dapat mengikuti pembicaraan mereka. Pengunjung hanya berfungsi
sebagai pendengar, oleh karena itu pengunjung yang begitu besar jumlahnya
dianggap sebagai kelompok yang diajar oleh suatu regu guru. Tetapi panel tidak
boleh hanya sekedar merupakan pengajaran informatif, melainkan harus dapat
merangsang cara berpikir massa dengan memberikan berbagai perspektif.
Pelaksanaan panel dimulai dari perkenalan para panelis oleh
moderator, kemudian disampaikan persoalan umum kepada para panelis tersebut,
untuk didiskusikan. Mereka seharusnya adalah orang-orang yang pandai berbicara
dengan lancar dan menarik. Moderator juga memegang penanan dalam diskusi ini,
sebagai pengatur jalannya pembicaraan dengan sekali-kali menyimpulkan apa yang
dikemukakan oleh para panelis. Perbedaan pendapat tidak menjadi persoalan,
karena pada diskusi panel tidak perlu dicapai suatu kesatuan pendapat atau
keputusan. Bahkan perbedaan pendapat itulah yang diharapkan dapat memberikan
stimulus bagi pendengar untuk dapat berpikir lebih jauh. Pendengar tidak hanya
akan menelan pesan yang sudah jadi, melainkan dapat mengikuti proses pemikiran
para panelis jalannya diskusi. Setelah diskusi selesai, pendengar dapat
membentuk kelompok-kelompok untuk mendiskusikannya lebih lanjut. Akan tetapi
selama diskusi panel, pendengar tidak diberi kesempatan untuk mengemukakan
pandangan.
b.
Fungsi Diskusi Panel
1)
Ingin mengemukakan
pandapat yang berbeda-beda.
2)
Ingin memberi stimulus
para pendengar akan adanya suatu persoalan yang perlu dipecahkan.
3)
Ada panelis yang memenuhi syarat.
4)
Pembicaraan terlalu
luas untuk didiskusikan dalam kelompok itu.
5)
Ingin mengajak
pendengar melihat “ke dalam” tetapi tidak menginginkan tanggapan secara verbal.
6)
Ada moderator yang
cakap, yang dapat menguasai segala aspek dan persoalan yang dibicarakan.
c.
Kelebihan dan Kelemahan
Kelemahan :
1)
Membangkitkan pikiran.
2)
Mengemukakan pandangan
yang berbeda-beda.
3)
Mendorong ke analisis
lebih lanjut.
4)
Memanfaatkan para ahli
untuk berpendapat dan proses pemikirannya dapat membelajarkan orang lain.
Kelebihan :
1)
Mudah tersesat bila
moderator tidak terampil.
2)
Memungkinkan panelis
berbicara terlalu banyak.
3)
Tidak memberi
kesempatan peserta untuk berbicara.
4)
Cenderung menjadi
serial pidato pendek.
5)
Membutuhkan persiapan
yang cukup masak.
5.
Diskusi
a. Pengertian diskusi
Diskusi adalah suatu cara penyajian
informasi dalam forum dimana peserta dihadapkan pada suatu masalah yang berupa
pertanyaan atau pernyataan yang bersifat problematis untuk dibahas dan
dipecahkan bersama.[5]
b. Prosedur pelaksanaan
Dalam diskusi ada 3 (tiga) kegiatan
pokok yaitu:
1)
Persiapan
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
menentukan tujuan diskusi, menetapkan masalah yang akan dibahas, dan
mempersiapakan pengaturan tempat, peralatan, pembicaraan serta waktu yang tepat
untuk diskusi.
2)
Pelaksanaan
Langkah-langkah demontrasinya adalah
sebagai berikut :
a) Menjelaskan tentang permasalahan yang
akan dibahas,
b) Memberikan motivasi kepada peserta untuk
memikirkan pemecahannya,
c) Menciptakan suasana yang kondusif
d) Memberikan secara adil kepada peserta
untuk mengemukakan pendapat, gagasan, atau idenya,
e) Memperhatikan waktu yang telah
ditentukan,
f) Mengendalikan pembicaraan ke arah pokok
permasalahan,
3)
Tindak lanjut
Faktor yang perlu diperhatikan leh
penyaji adalah :
a) Memperhatikan apakah permasalahan telah
cukup dibicarakan,
b) Menyimpulkan berbagai pendapat,
c) Menentukan apakah diperlukan tindak
lanjut dalam bentuk tugas lanjutan atau diskusi diakhiri,
d) Menilai pelaksanaan diskusi apakah telah
berjalan dengan baik dan menghasilkan pemecahan sesuai dengan tujuan yang
dikendaki[7].
c. Cara menjaga keberlangsungan diskusi
1)
Tarik semua anggota ke dalam diskusi, dan berilah dorongan
khusus bagi anggota yang pendiam,
2)
Gunakan petunjuk non verbal untuk mendorong banyaknya
partisipasi,
3)
Batasilah anggota diskusi yang memonopoli diskusi,
4)
Perbaiki jawaban yang salha dengan taktis,
d. Jenis-jenis Diskusi
1) Whole
Group,
merupakan satu kelompok dikusi dimana jumalah anggota idealnya tidak lebih dari
15 orang.
2) Buzz
Group, merupakan
satu kelompok besar yang dibagi menjadi beberapa kelompok kecilterdiri dari 4-5
orang. Tempatnya diatur agar saling berhadap muka dan bertukar pikiran
dengan mudah.
3) Panel, adalah suatu kelompok kecil terdiri
dari 3-6 orang.
4) Sandicate
Group, adalah
suatu kelompok kelas yang dibagi beberapa kelompok kecil terdiri dari 3-6
orang.
5) Brain
storming group, adalah sebuah kelompok belajar, dimana setiap anggotanya
menyumbang ide-ide baru.
6) Informal
debate, ialah
suatu kelas yang dibagi menjadi 2 (dua) tim sama besar jumlahnya, mendiskusikan
suatu subyek yang cocok dan tiidak memperhatikan peraturan perdebatan formal.
7) Colloquium, ialah seseorang atau beberapa orang
menjawab pertanyaan dari audience, dimana
kan mengundang tambahan atau bahkan pertanyaan kembalidari yang lain.
8) Fish
Bolw, ialah beberapa orang peserta yang dipimpin
ketua mengadakan suatu diskusi untuk mengambil sebuah keputusan.
9) Simposisum,
ialah
beberapa orang mebahas berbagai aspek tertentu dari suatu subjek tertentu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmiah menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah segala sesuatu yang bersifat
keilmuan, didasarkan kepada ilmu pengetahuan atau memenuhi syarat kaidah ilmu
pengetahuan.
Ada beberapa
pengertian lainnya terkait dengan ilmiah, yaitu ilmiah populer, karya ilmiah,
non ilmiah, jurnal ilmiah dll. Ilmiah populer adalah segala sesuatu yang
bersifat keilmuan dan dijelaskan serta dipaparkan dengan gaya yang populer atau
umum sehingga mudah untuk dipahami oleh masyarakat. Kegiatan ilmiah adalah
suatu aktifitas yang bersifat keilmuan dan dibuat berdasarkan dengan kaidah
ilmu pengetahuan.
Kegiatan
ilmiah ada 5 ( lima) yaitu :
1. Seminar
2. Lokakarya
3. Simposium
4. Diskusi panel
5. Diskusi
B. Saran
Dengan
selesainya pembahasan makalah ini diharapkan ada kesadaran ilmiah seiring
dengan perkembangan zaman dan faham yang kita jumpai disekitar kita. Dan
mempunyai kesadaran akademis dalam menyikapi dan memecahkan fonomena perbedaan.
Kami yakin dalam pembahasan makalah ini pasti ada pembahasan yang jauh dari
kesempurnaan untuk itu kami minta teman-teman khususnya bapak pemegang studi penulisan
karya ilmiah populer untuk memberi saran maupun kritikan yang dapat
membangunkan kami.
DAFTAR
PUSTAKA
Barbara
Gross Davis. Perangkat Pembelajaran
Teknik Mempersiapkan Dan Melaksanakan Perkuliahan Yang Efektif. Depok: Rajawali
Pers, 2013.
Daryanto.
Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan
Inovatif. Jakarta: AV Publisher, 2009.
Hasibuan
Dip. dan Moedjiono. Proses Belajar
Mengajar. Bandung: PT. Rosdakarya, 2012.
Zuhairi,
dkk. Pedoman penulisan karya ilmiah. Jakarta:
Rajawali Pers, 2016.
[1] Zuhairi, dkk, Pedoman penulisan karya ilmiah, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2016), h. 1-3
[2] Ibid.
[3] Hasibuan Dip., Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT.
Rosdakarya, 2012), h. 22.
[4] Hasibuan Dip., Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Rosdakarya,
2012), h. 21.
[5] Daryanto, Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif, (Jakarta:AV Publisher,
2009), h. 400.
[6] Daryanto, Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif, (Jakarta:AV
Publisher, 2009), h. 401
[7] Ibid., h. 402.
[8] Barbara Gross Davis, Perangkat Pembelajaran Teknik Mempersiapkan
Dan Melaksanakan Perkuliahan Yang Efektif, (Depok:Rajawali Pers, 2013), ed.
2, h. 113-115.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar