Flaming Pointer
Flaming Pointer
Flaming Pointer

Jumat, 27 April 2018

makalah TIK tentang IMFRARED


MAKALAH TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
INFRAMERAH
 Makalah ini kami ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi oleh dosen pengampu Haris Setiaji,S.Kom.

                                   
                                                               Oleh
          Kelompok 1
NAMA
NPM
AFIPUDIN
1503060060
AYU ANGGRAINI
1503060069
DINI FAUZIAH
1503060072
HENI CAHYANI PUTRI
1503060081
RIKA WIDAYANTI
1503060107

PRODI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
 JURUSAN DAKWAH DAN KOMUNIKASI
          SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) JURAI SIWO METRO
  1437 H / 2016 M
KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur kami atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul Inframerah.
Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas pada mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan dosen pengampu Haris Setiaji,S.Kom. Melalui kata pengantar ini penulis lebih dulu meminta maaf dan memohon pemakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Penulis menyadari bahwa sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan sehingga hanya ini yang dapat penulis berikan. Penulis juga sangat mengaharapkan kritikan dan saran dari para pembaca yang sifatnya membangun, sehingga penulis dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam penyusunan makalah selanjutnya.



                                                                                                           

                                                                                     Metro, 5 April 2016

                



                                                                                                     Penulis






ii

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011Hz sampai 1014 Hz atau daerah panjang gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm. jika memeriksa spektrum yang dihasilkan oleh sebuah lampu pijar dengan detektor yang dihubungkan pada mili ampermeter, maka jarum ampermeter sedikit diatas ujung spektrum merah. Sinar yang tidak dilihat tetapi dapat dideteksi di atas spektrum merah itu disebut radiasi inframerah. Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Dari bahasa Latin infra, artinya "bawah", dan merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang.
Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul yang bergetar karena benda diipanaskan. Jadi setiap benda panas pasti memancarkan sinar inframerah. Sesungguhnya setiap benda yang bersuhu di atas nol Kelvin pasti memancarkan radiasai inframerah. Jumlah sinar inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu dan warna benda.
Dengan menggunakan pelat-pelat potret yang peka terhadap inframerah, satelit pengamat sumber Bumi maupun mendeteksi tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di bumi secara terinci. Ini disebabkan tumbuh-tumbuhan yang berbeda akan memancarkan jumlah dan frekuensi yang berbeda.
B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat disimpulkan bahwa :
1.      Apa yang dimaksud dengan infra merah ?
2.      Apa saja tujuan menggunakan infra merah ?
3.      Bagaimana kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan dari inframerah ?
4.      Bagaimana sejarah dan perkembangan dari infra merah ?
5.      Bagaimana cara kerja infra merah tersebut ?
C.      Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui tentang infra merah, karakteeristik, jenis-jenisnya, kelemahan-kelemahan dan  kelebihan-kelebihan, kegunaannya dalam kehidupan diberbagai bidang, serta cara kerja sistem infra merah.


BAB II
LANDASAN TEORI

A.           Pengertian Komunikasi Data
Komunikasi data merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu masyarakat informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain.
Komunikasi data terdiri dari beberapa komponen yang mendukung proses tersebut yaitu :
a.       Pengirim adalah piranti yang mengirimkan data
b.      Penerima adalah piranti yang menerima data
c.       Data adalah informasi yang akan dipindahkan
d.      Media pengiriman adalah media atau saluran yang digunakan untuk mengirimkan data. Media pengiriman atau media transmisi terbagi menjadi dua diantaranya adalah
1.      Guided = sinyal dikendalikan menggunakan konduktor secara fisik (kabel).
2.      Unguided = sinyal tidak dikendalikan menggunakan konduktor secara fisik melainkan dikirim secara broadcast melalui udara.
e.       Protokol adalah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi penerima agar komunikasi dapat berlangsung dengan benar, walaupun sistem yang ada dalam jaringan tersebut berbeda sama sekali. Standar protokol yang sering digunakan adalah OSI (Open System Interconnecting) yang ditentukan oleh ISO (International Standart Organization). Secara detail, beberapa fungsi protocol adalah :
1.         Fragmentasi dan reassembly artinya membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi dan setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi paket informasi yang lengkap.
2.         Encaptulation artinya melengkapi informasi yang dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi.
3.         Connection control artinya membangun hubungan (connection) komunikasi dari sisi pengirim dan sisi penerima termasuk dalam hal pengiriman data dan mengakhiri hubungan.
4.         Flow control artinya sebagai pengatur perjalanan datadari sisi pengirim ke sisi penerima.
5.         Error control artinya protocol berfungsi mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.
6.         Transmission service artinya memberi pelayanan komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan data.
Gambar 1. Skema komunikasi data

Di era globalisasi ini, telah banyak device-device yang dikeluarkan oleh produsen device digital yang memudahkan proses komunikasi atau perpindahan data yang disebabkan oleh banyaknya permintaan konsumen seperti infrared atau infra merah, Bluetooth, dan lainnya. Device-device tersebut termasuk alat interkoneksi wireless dimana, perpindahan data dapat dilakukan tanpa adanya kontak fisik ataupun alat bantuan lainnya. Pada makalah ini, kami hanya akan membahas tentang komunikasi data melalui infrared sesuai dengan judul yang tertera pada halaman depan makalah.
B.            Infra Merah (Infrared )
Dari bahasa latin infra artinya bawah, dan merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Komunikasi data infrared merupakan device digital pertama kali yang beredar di pasaran sehingga penggunaannya cukup memasyarakat. Infra merah (Infrared) ialah sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya lebih daripada cahaya nampak yaitu di antara 700 nm dan 1 mm sehingga sinar infra merah termasuk cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak pada spectrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah ini akan tidak tampak oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih terasa/dideteksi. Infra merah ditemukan secara tidak sengaja oleh sir william herschell, astronom kerajaan inggris ketika ia sedang mengadakan penelitian mencari bahan penyaring optik yang akan digunakan untuk kecerahan gambar matahari dalam tatasurya teleskop.

a.    Penggolongan Infrared
Berdasarkan daerah panjang gelombangnya, infra merah dapat dibedakan menjadi tiga daerah yakni :
1.    Near Infrared dengan daerah panjang gelombang 0.75 - 1.5 µm.
2.    Mid Infrared dengan daerah panjang gelombang 1.50 - 10 µm.
3.    Far Infrared dengan daerah panjang gelombang 10 - 100 µm.
Contoh aplikasi sederhana untuk informasi jarak jauh adalah terdapat pada alat-alat kesehatan. Sedangakan untuk inframerah jarak menengah ada pada alat untuk sensor alaram biasa, sedangkan untuk inframerah jarak dekat digunakan untuk pencitraan pandangan malam seperti pada nightscoop. Dalam komunikasi infrared, infrared befungsi sebagai sebuah medium penghantar atau pemancar data, dan penerima data. Sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh konsorsium Infrared Data Association (IrDA), sinar infrared dari Light Emitting Diode (LED) memiliki panjang gelombang sekitar 875 nm. Hingga kini memiliki dua versi yaitu Versi 1.0 dan 2.0. Standar dari IrDA adalah kedua versi dari infrared hanya terletak pada jumlah data yang dapat ditransfer dalam satu paket. Versi 1.0 dari infrared memiliki kecepatan dari 2,4 hingga 115,2 Kbps. Sementara versi 2.0 memiliki kecepatan dari 0,576 hingga 1,152 Mbps. Infrared memiliki dua kecepatan yang berbeda karena struktur pengiriman data pada interkoneksi ini cukup unik. Untuk menghindari gangguan saat terjadi perpindahan data, maka pertama kali protokol infrared akan mengirimkan “sinyal tes” dengan kecepatan sinyal yang rendah. Dengan tes ini, bila kondisi sudah sesuai, maka kecepatan penuh digunakan dalam transfer data. Hal ini tentu berpengaruh pada penghematan daya.
Karakteristik dari infra merah adalah :
1.      Tidak dapat dilihat oleh manusia
2.      Tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang
3.      Dapat ditimbulkan oleh komponen yang menghasilkan panas
4.      Panjang gelombang pada infra merah memiliki hubungan yang berlawanan atau berbanding terbalik dengan suhu, ketika suhu mengalami kenaikan maka panjang gelombang  mengalami penurunan.

b.   Konektivitas Infrared
Proses koneksi infrared bekerja dengan cara yang sangat sederhana. Ketika terjadi pertemuan di antara dua buah device dengan interkoneksi tersebut, maka akan terjadi sebuah pengenalan secara anonim diantara kedua device tersebut. Pengenalan ini kemudian berlanjut ke arah yang lebih dalam lagi di mana kedua device tersebut meyetujui untuk memberi “nama sementara” pada masing-masing device sehingga protokol infrared mengenali kedua belah pihak dan melakukan transfer data atau untuk sekedar mempertahankan koneksi hingga perintah terakhir dijalankan. Tentunya hal ini memudahkan koneksi untuk device dengan interkoneksi infrared karena tidak diperlukannya proses pairing yang merepotkan.
Komunikasi infrared dilakukan dengan menggunakan dioda infra merah sebagai pengirim dan modul penerima (receiver) infra merah sebagai penerimanya. Untuk jarak yang cukup jauh, kurang lebih tiga sampai lima meter, pancaran data infra merah harus dimodulasikan terlebih dahulu untuk menghindari kerusakkan data akibat noise. Selain itu, sinyal harus dimodulasi karena infrared tidak menggunakan banyak daya sehingga sinyal yang dihasilkan cenderung lemah.
Gambar 2. Modulasi sinyal infrared
Untuk perpindahan data yang menggunakan media udara sebagai media perantara biasanya menggunakan frekuensi carrier sekitar 30 KHz sampai dengan 40 KHz. Infrared yang dipancarkan melalui udara ini paling efektif jika menggunakan sinyal carrier yang mempunyai frekuensi di atas. Sinyal yang dipancarkan oleh pengirim diterima oleh penerima infra merah dan kemudian didecodekan sebagai sebuah paket data biner. Proses modulasi dilakukan dengan mengubah kondisi logika 0 dan 1 menjadi kondisi ada dan tidak ada sinyal carrier infra merah yang berkisar antara 30KHz sampai 40 KHz. Pada komunikasi data serial, kondisi idle (tidak ada transmisi data) adalah merupakan logika ‘0’, sedangkan pada komunikasi infra merah kondisi idle adalah kondisi tidak adanya sinyal carrier. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi pemborosan daya pada saat tidak terjadi transmisi data.
Gambar 3. Timing diagram sinyal infrared

Setiap device mengeluarkan sinyal infra merah yang berbeda. Sinyal tersebut ditangkap penerima sinyal untuk dikodekan lebih lanjut. Sinyal yang dikirim biasanya dalam bentuk termodulasi. Bentuk modulasi berbeda-beda bergantung pada pembuatan masing-masing remote. Jenis-jenis infra red receiver ada dua macam tipe yaitu:
1.    RX device. Perangkat ini dapat berupa infrared receiver pada port IrDa.
2.    DCD device. Perangkat dimana bit-bit stream yang diterima akan dikirimkan melalui Data Carrier Detect (DCD) line.
Pemancar dan penerima sinyal infra merah biasanya memiliki reliabilitas yang baik dan cenderung tidak begitu mahal, akan tetapi gangguan dari sumber infra merah lain dapat mempengaruhi kinerja peralatan.

c.    Kelebihan Dan Kekurangan Infrared
Kelebihan dan kekurangan merupakan suatu kewajaran bagi sebuah komunikasi data yang diciptakan oleh manusia. Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan itulah, saat ini para produsen berlomba-lomba menghasilkan sebuah komunikasi data yang memiliki banyak kelebihan. Infrared sendiri pun memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan inframerah adalah:
1)   Termasuk komunikasi data yang media pengirimannya Unguided atau tidak memerlukan benda fisik melainkan ditransmisikan melalui udara.
2)   Komunikasi data ini hanya bersifat satu arah dan hanya terjadi pada 2 device sehingga keamanan data lebih terjamin karena hacker atau penguping harus secara langsung memotong cahaya itu guna mendapatkan akses ke informasi yang sedang ditransfer.
3)   Infrared  dapat memantul pada dinding-dinding atau langit-langit sehingga membantu dalam jaringan ruangan tunggal.
4)   Infrared tidak terganggu oleh sinyal-sinyal elektromagnetik dan interferensi radio sehingga mendorong kestabilan sistem infrared.
5)   Infrared mudah dibuat dan harganya murah.
6)   Instalasinya mudah sehingga dapat dilakukan siapa saja.
7)   Dapat dibawa kemana-mana.
8)   Komunikasi data dengan infrared dapat dilakukan kapan saja, karena pengiriman dengan infrared  tidak membutuhkan sinyal.
9)   Komunikasi data dari device misalnya pada handphone tidak membutuhkan biaya atau gratis.

Sedangkan kekurangannya adalah sebagai berikut :
1)   Setiap devices harus terarah dan “bertatap muka” langsung karena infrared menggunakan sinyal terarah dan biasanya hanya 30 derajat.
2)   Teknologi yang cukup tua, kecepatan yang sangat terbatas jika dibandingkan dengan komunikasi data melalui Bluetooth.
3)   Jarak yang sangat terbatas dan tidak flesibel, mobiles.
4)   Device infrared pastilah sangat terbatas pada koneksi point-to-point.
5)   Infrared tidak dapat menembus dinding seperti daya rendah (maksimum 2 mW)
6)   Komunikasi data secara infrared tidak dapat digunakan di luar ruangan karena akan terganggu oleh cahaya matahari.

C.           Sejarah Infrared/Inframerah
Kurang dari 200 tahun yang lalu keberadaan infrared menjadi bagian dari spektrum elektromagnetik bahkan tidak dicurigai. Makna asli dari spektrum infrared, atau hanya ‘infrared‘ seperti yang sering disebut, sebagai bentuk radiasi panas mungkin kurang jelas hari ini daripada pada waktu penemuannya oleh Herschel pada tahun 1800. Herschel segera yakin akan perlunya mendirikan percobaan sistematis, dengan tujuan mencari satu bahan yang akan memberikan pengurangan yang diinginkan, kecerahan, serta pengurangan maksimum panas. Ia mulai percobaan dengan benar-benar mengulangi percobaan prisma Newton, tetapi mencari efek pemanasan daripada distribusi visual intensitas dalam spektrum. Pertama-tama ia menghitamkan bola lampu merkuri yang sensitif dalam kaca termometer dengan tinta, dan dengan ini sebagai detektor radiasi, ia mulai menguji efek pemanasan dari berbagai warna spektrum yang terbentuk di atas meja dengan sinar matahari yang lewat melalui kaca prisma. Termometer lain, ditempatkan di luar sinar matahari, berfungsi sebagai kontrol.
Selama termometer hitam itu bergerak perlahan di sepanjang spektrum warna, suhu bacaan menunjukkan peningkatan yang stabil dari ujung ungu ke ujung merah. Ini sudah dapat diduga, karena peneliti Italia, Landriani, dalam percobaan serupa pada tahun 1777 telah melihat efek yang sama. Namun saat itu, Herschel yang pertama mengakui bahwa harus ada suatu titik di mana efek pemanasan mencapai maksimum, dan pengukuran mereka terbatas pada bagian yang kelihatan dari spektrum gagal untuk menemukan titik ini.
Memindahkan termometer ke dalam kawasan gelap di luar ujung merah spektrum, Herschel menegaskan bahwa pemanasan terus meningkat. Ia menemukan bahwa titik maksimumnya terletak jauh melampaui akhir merah, dalam apa yang dikenal saat ini sebagai ‘panjang gelombang infra merah‘.

D.           Perkembangan Awal Infrared/Inframerah
Termometer, sebagai detektor radiasi, tetap tak tertandingi hingga tahun 1829 ketika Nobili menemukan termokopel. Lalu sebuah terobosan terjadi ketika Melloni menghubungkan sejumlah termokopel secara seri untuk membentuk thermopile pertama. Perangkat baru ini sekurang-kurangnya 40 kali lebih sensitif daripada termometer untuk mendeteksi radiasi panas, dan mampu mendeteksi panas dari satu tempat hingga radius tiga meter jauhnya.
Peta panas pertama kali dibuat pada 1840, yang merupakan hasil kerja Sir John Herschel, putra dari sang penemu inframerah dan seorang astronom terkenal. Berdasarkan penguapan diferensial dari lapisan minyak tipis yang terkena panas, gambar termal dapat dilihat dari cahaya yang tercermin di mana efek interferensi dari film minyak membuat gambar dapat terlihat oleh mata. Sir John juga berhasil memperoleh rekaman primitif dari gambar termal tersebut di atas kertas, yang ia sebut sebagai 'termograf'.
E.            Aplikasi Infrared
Device yang hingga saat ini masih menggunakan infrared adalah remote control dimana jenis remote control sendiri bermacam-macam diantaranya remote control AC, remote control televisi, remote control VCD dan sebagainya. Mekanisme komunikasi data remote control berbeda dengan mekanisme komunikasi data device lain.
Secara umum, komunikasi data remote control adalah sebagai berikut :
1.    Tegangan yang digunakan dalam mekanisme adalah tegangan AC (30–40 KHz) yang berfungsi sebagai carrier kemudian data dimodulasikan dalam tegangan AC tersebut.
2.    Berdasarkan pada skema rangkaian pengirim dan penerima pada remote control (Gambar 4), terlihat bahwa logika 0 akan diwakili oleh adanya frekuensi 30-40 KHz, Logika 1 diwakili dengan tidak adanya frekuensi 30-40 KHz.
3.    Penerima (IRM8510) adalah penerima infrared yang telah dilengkapi oleh filter frekuensi 30-40 KHz sehingga penerima langsung mengubah frekuensi menjadi logika 0 dan 1.
Gambar 4. Skema rangkaian pengirim dan penerima remote control



BAB III
PEMBAHASAN
A.           Proses transmisi kode
Komunikasi data yang terjadi termasuk dalam UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter) yaitu komunikasi yang terjadi antara dua Mikrokontroler / IC-IC yang mempunyai kemampuan UART dengan baud rate dan bentuk komunikasi data yang sama. Kecepatan transmisi (Baud Rate) merupakan suatu hal yang amat penting dalam komunikasi data seri asinkron, mengingat dalam komunikasi data seri asinkron clock tidak ikut dikirimkan sehingga harus diusahakan bahwa kecepatan transmisi mengikuti Standard yang sudah ada. Clock untuk transmisi data dibangkitkan dengan sarana timer 1, timer 1 dioperasikan sebagai 8 bit auto reload timer artinya TL1 bekerja sebagai timer 8 bit menerima clock dari isolator kristal yang frekuensinya sudah dibagi menjadi 12, setiap pencacah nilainya menjadi 0 maka nilai yang sebelumnya sudah disimpan di TH1 secara otomatis diisikan lagi ke TL1, sehingga TL1 akan menghasilkan clock yang frekuensinya diatur oleh TH1, clock ini berikutnya dibagi lagi dengan 32 sebelum dipakai sebagai clock untuk UART.
Gambar 5. Sinyal dengan format UART
B.            Teknik perekaman
Logika perekaman datanya dilakukan saat timer 0 aktif pada saat data pertama kali dikirimkan (high ke low), sementara timer 1 aktif menghitung lama perekaman data. Setiap kali perubahan kondisi pada data maka nilai timer 0 disimpan ke memori, nilai timer 0 di reset dan timer 0 mulai menghitung lagi, setelah lama waktu perekaman data terpenuhi, maka timer 1 akan meng-interupt sistem dan menghentikan proses.        
Gambar 6. Teknik perekaman kode remote control

C.           Teknik penerimaan    
Cara kerja IR receiver yaitu dengan menghubungkan rangkaian dengan seial port pada komputer yang disesuaikan dengan pin yang digunakan. Serial port memberikan tegangan astabil antara -12V dan 12V pada RTS (pin nomor 7).
Tegangan yang diperlukan adalah tegangan stabil +5V untuk sensor IR receiver. Diode D1 berfungsi melindungi rangkaian elektronis dari arus balik (arus negatif). Kapasitor C1 membantu memberikan tegangan yang stabil arus yang keluar dari IC2. Serial regulator IC2 memberikan output tegangan tetap stabil pada +5V. Semua ground koneksi diinputkan pada GND (pin 5). Data output dari IR receiver akan memberikan line DCD pada pin 1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Skema rangkaian penerima (receiver)
            Secara algoritma, proses komunikasi data pada remote control dapat ditunjukkan pada gambar 8 di bawah ini :
Gambar 8. Flowchart mekanisme komunikasi data pada remote control

Sebelumnya telah dijelaskan tentang proses komunikasi data pada remote control secara umum. Selanjutnya akan lebih dijelaskan tentang mekanisme komunikasi data remote control televisi. Pada aplikasi sebagai remote control pada televisi khususnya, sinyal infrared dimodulasi dengan sinyal carrier dengan frekuensi tertentu yaitu pada frekuensi 30KHz sampai 40KHz. Sinyal yang dipancarkan oleh pengirim diterima oleh penerima infra merah dan kemudian didecodekan sebagai sebuah paket data biner. Pada transmisi infra merah terdapat dua terminologi yang sangat penting yaitu : ‘space’ yang menyatakan tidak ada sinyal carrier dan ‘pulse’ yang menyatakan ada sinyal carrier seperti pada gambar di bawah ini.
pulse-space terminologi.jpg
Gambar 9. Sinyal hasil perpindahan infrared
Untuk transmisi data biasanya sinyal ditransmisikan dalam bentuk pulsa. Ketika sebuah tombol ditekan pada remote kontrol maka infrared akan mentransmisikan sebuah sinyal yang akan dideteksi sebagai urutan data biner. Led infra merah adalah jenis dioda yang memencarkan cahaya infra merah. Led infra merah pada dasarnya adalah dioda PN silicon biasa yang dikemas dalam kotak transparan. Sinar infra merah dihasilkan dari pertemuan Arsenida Galium pada led infra merah yang diberikan tegangan listrik. Led infra merah merupakan salah satu komponen elektronika yang akan mengantar arus jika dialiri bias maju. Led infra merah terbuat dari bahan Arsenida gelium atau Fosfida Galium (GaAS atau Gap), dan ditempatkan dalam suatu wadah yang tembus pandang. Untuk membedakan antara katoda dan anodanya dapat dilihat dari bentuk elektrodanya yang besar adalah katoda. Material yang digunakan dalam konstruksi led akan menentukan jenis cahaya yang diradiasikan. Apakah cahaya tampak atau cahaya tidak tampak. Sebagai contoh material GaAlAs menghasilkan cahaya infra merah (cahaya tidak tampak), sedangkan GaAsP menghasilkan cahaya tampak merah. Pada sistem ada dua jenis led yang digunakan yaitu sebagai indikator dan juga sebagai komponen pengirim cahaya infra merah. Berikut rangkaian pengirim infra merah:
rangkaian pengirim infra merah.jpg
Gambar 10. Rangkaian pengirim infrared pada remote TV

Sinar infra merah yang dipancarkan oleh pemancar infra merah tentunya mempunyai aturan tertentu agar data yang dipancarkan dapat diterima dengan baik di penerima. Oleh karena itu baik di pengirim infra merah maupun penerima infra merah harus mempunyai aturan yang sama dalam mentransmisikan (bagian pengirim) dan menerima sinyal tersebut kemudian mendekodekannya kembali menjadi data biner (bagian penerima). Komponen yang dapat menerima infra merah ini merupakan komponen yang peka cahaya yang dapat berupa dioda (photodioda) atau transistor (phototransistor). Komponen ini akan merubah energi cahaya, dalam hal ini energi cahaya infra merah, menjadi pulsa-pulsa sinyal listrik. Komponen ini harus mampu mengumpulkan sinyal infra merah sebanyak mungkin sehingga pulsapulsa sinyal listrik yang dihasilkan kualitasnya cukup baik. Pada perangkat ini detektor cahaya yang digunakan adalah komponen TSOP4838, dimana pada komponen ini sudah terdapat filter. Jadi detektor ini akan bekerja dengan baik jika terdapat frekuensi 38KHz.
rangkaian penerima infra merah.jpg
Gambar 11. Rangkaian penerima infrared pada remote TV
Pada prakteknya sinyal infra merah yang diterima intensitasnya sangat kecil sehingga perlu dikuatkan. Kekuatan sinar dan sudut datang merupakan faktor penting dalam keberhasilan transmisi data melalui infra merah selain filter dan penguatan pada bagian penerimanya. Selain itu agar tidak terganggu oleh sinyal cahaya lain maka sinyal listrik yang dihasilkan oleh sensor infra merah harus difilter pada frekuensi sinyal carrier yaitu pada 30KHz sampai 40KHz. Selanjutnya baik photodioda maupun phototransistor disebut sebagai photodetector. Dalam penerimaan infra merah, sinyal ini merupakan sinyal infra merah yang termodulasi. Pemodulasian sinyal data dengan sinyal carrier dengan frekuensi tertentu akan dapat memperjauh transmisi data sinyal infra merah. Semakin besar area penerimaan maka sudut penerimaannya juga semakin besar. Kelemahan area penerimaan yang semakin besar ini adalah noise yang dihasilkan juga semakin besar pula.
Suatu penerima pada sistem komunikasi cahaya harus memenuhi syarat antara lain:
1.      Sensitivitas yang tinggi. Karena detektor cahaya digunakan pada suatu panjang gelombang tertentu, maka sensitivitas tertinggi terdapat pada daerah panjang gelombang yang dimaksud.
2.      Respon waktu yang cepat, hal ini dimaksudkan agar sistem dapat dioperasikan pada kecepatan tinggi yang akan meningkatkan efisiensi sistem komunikasi.
3.      Noise internal yang dibangkitkan detektor harus sekecil mungkin.
4.       Harga yang murah dan juga mempunyai keandalan yang tinggi.
Interkoneksi ini juga memiliki beberapa kekurangan. Dikarenakan infrared menggunakan sinyal terarah dan bias sinyal yang didefinisikan IrDA adalah 30 derajat maksimum, maka device dengan interkoneksi ini harus “bertatap muka” pada jarak yang dekat. Tentunya bila tidak tersedia tempat yang datar untuk terjadinya kontak fisik tersebut, maka hal ini akan menjadi kendala besar bila Anda berniat untuk memindahkan data dalam jumlah yang sangat besar. Kekurangan terutama terletak pada alat-alat yang mendukung interkoneksi ini. Infrared adalah teknologi yang cukup tua. Rancangan awalnya mendikte bahwa perpindahan data terbatas pada kecepatan 115.2 Kbps. Kecepatan ini sering disebut sebagai kecepatan koneksi Serial.
D.           Kegunaan Inframerah dalam Kehidupan
Inframerah memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan manusia, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Bidang Kesehatan
v  Mengaktifkan molekul air dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena inframerah mempunyai getaran yang sama dengan molekul air. Sehingga, ketika molekul tersebut pecah maka akan terbentuk molekul tunggal yang dapat meningkatkan cairan tubuh.
v  Meningkatkan sirkulasi mikro. Bergetarnya molekul air dan pengaruh inframerah akan menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh kapiler membesar, dan meningkatkan temperatur kulit, memperbaiki sirkulasi darah dan mengurani tekanan jantung.
v  Meningkatkan metabolisme tubuh. jika sirkulasi mikro dalam tubuh meningkat, racun dapat dibuang dari tubuh kita melalui metabolisme. Hal ini dapat mengurangi beban liver dan ginjal.
v  Mengembangkan Ph dalam tubuh. Sinar inframerah dapat membersihkan darah, memperbaiki tekstur kulit dan mencegah rematik karena asam urat yang tinggi.
v  Inframerah jarak jauh banyak digunakan pada alat-alat kesehatan. Pancaran panas yang berupa pancaran sinar inframerah dari organ-organ tubuh dapat dijadikan sebagai informasi kondisi kesehatan organ tersebut. Hal ini sangat bermanfaat bagi dokter dalam diagnosis kondisi pasien sehingga ia dapat membuat keputusan tindakan yang sesuai dengan kondisi pasien tersebut. Selain itu, pancaran panas dalam intensitas tertentu dipercaya dapat digunakan untuk proses penyembuhan penyakit seperti cacar. Contoh penggunaan inframerah yang menjadi trend saat ini adalah adanya gelang kesehatan Bio Fir. Dengan memanfaatkan inframerah jarak jauh, gelang tersebut dapat berperang dalam pembersihan dalam tubuh dan pembasmian kuman atau bakteri.
2.      Bidang komunikasi
v  Adanya sistem sensor infra merah. Sistem sensor ini pada dasarnya menggunakan inframerah sebagai media komunikasi yang menghubungkan antara dua perangkat. Penerapan sistem sensor infra ini sangat bermanfaat sebagai pengendali jarak jauh, alarm keamanan, dan otomatisasi pada sistem.
v  Adanya kamera tembus pandang yang memanfaatkan sinar inframerah. Sinar inframerah memang tidak dapat ditangkap oleh mata telanjang manusia, namun sinar inframerah tersebut dapat ditangkap oleh kamera digital atau video handycam. Dengan adanya suatu teknologi yang berupa filter iR PF yang berfungi sebagai penerus cahaya infra merah, maka kemampuan kamera atau video tersebut menjadi meningkat. Teknologi ini juga telah diaplikasikan ke kamera handphone
v  Untuk pencitraan pandangan seperti nightscoop
v  Inframerah digunakan untuk komunikasi jarak dekat, seperti pada remote TV. Gelombang inframerah itu mudah untuk dibuat, harganya relatif murah, tidak dapat menembus tembok atau benda gelap, serta memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterfensi oleh cahaya matahari.
v  Sebagai alat komunikasi pengontrol jarak jauh. Inframerah dapat bekerja dengan jarak yang tidak terlalu jauh (kurang lebih 10 meter dan tidak ada penghalang)
v  Sebagai salah satu standardisasi komunikasi tanpa kabel. Jadi, inframerah dapat dikatakan sebagai salah satu konektivitas yang berupa perangkat nirkabel yang digunakan untuk mengubungkan atau transfer data dari suatu perangkat ke parangkat lain. Penggunaan inframerah yang seperti ini dapat kita lihat pada handphone dan laptop yang memiliki aplikasi inframerah. Ketika kita ingin mengirim file ke handphone, maka bagian infra harus dihadapkan dengan modul infra merah pada PC. Selama proses pengiriman berlangsung, tidak boleh ada benda lain yang menghalangi. Fungsi inframerah pada handphone dan laptop dijalankan.
v  Pengiriman data dari ponsel tidak memakan melalui teknologi IrDA (Infra red Data Acquition). IrDA dibentuk dengan tujuan untuk mengembangkan sistem komunikasi via inframerah.
3.      Bidang Keruangan
Inframerah yang dipancarakan dalam bentuk sinar infra merah terhadap suatu objek, dapat menghasilkan foto infra merah. Foto inframerah yang bekerja berdasarkan pancaran panas suatu objek dapat digunakan untuk membuat lukisan panas dari suatu daerah atau objek. Hasil lukisan panas dapat menggambarkan daerah mana yang panas dan tidak. Suatu lukisan panas dari suatu gedung dapat digunakan untuk mengetahui dari zona bagian mana dari gedung itu yang menghasilkan panas berlebihann sehingga dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.
4.      Bidang Industri
Lampu inframerah. Merupakan lampu pijar yang kawat pijarnya bersuhu di atas ±2500°K. hal ini menyebabkan sinar infra merah yang dipancarkannya menjadi lebih banyak daripada lampu pijar bisa. Lampu infra merah ini biasanya digunakan untuk melakukan proses pemanasan di bidang industry Pemanasan inframerah. Merupakan suatu kondisi ketika energi inframerah menyerang sebuah objek dengan kekuatan energi elektromagnetik yang dipancarkan di atas -273 °C (0°K dalam suhu mutlak)


BAB IV
Kesimpulan

Komunikasi data infrared adalah suatu transmisi data yang memanfaatkan sinar infrared. Jenis komunikasi data ini merupakan yang pertama kalinya dibuat sehingga terdapat banyak kekurangan seperti jarak yang terbatas dalam proses transmisi datanya,  jika dibandingkan dengan jenis komunikasi data lain seperti Bluetooth, wireless dan lain-lain.
Meskipun banyak memiliki kekurangan, komunikasi data infrared juga memiliki banyak kelebihan diantaranya harganya murah, mudah dibawa kemana-mana, tidak membutuhkan sinyal dan biaya, keamanannya dalam proses transmisi lebih terjamin dibandingkan yang lain. Karena kelebihannya itulah, komunikasi infrared juga banyak digunakan dalam alat elektronik seperti handphone, remote control dan sebagainya. Setiap device mengeluarkan sinar infrared yang berbeda-beda dimana dalam makalah ini menjelaskan tentang komunikasi data pada remote control sebagai aplikasinya. Selain juga lebih dikhususkan tentang komunikasi data pada remote control televisi.



DAFTAR PUSTAKA


Anonim. 2008. Instalasi infrared. http://goleklayangan.wordpress.com diakses pada tangggal 12 November 2010.

Kvinarshavin.
2009. Komunikasi data. http://kvinarshavin.wordpress.com diakses pada tanggal 12 November 2010.
IT Telkom. 2009. Sinar Infra Merah. http://ittelkom.ac.id diakses pada tanggal 12 Novemebr 2010.

Puspitasari,Ika.2010.Pengertian infrared dan Bluetooth. http://ilmukomunikasidata.wordpress.com diakses pada tanggal 12 November 2010.Shadut. 2007. Transfer Data.
http://www.shadut.com diakses pada tanggal 12 November 2010.
Siji,kelompok. 2009. Komunikasi Data - Sejarah Nirkabel.
http://kelompoksiji.blogspot.com  diakses pada tanggal 12 November 2010.
Technology, sharing of information. 2010. Komunikasi Data.
http://ilod13.co.cc diakses pada tanggal 13 November 2010.
Wikipedia. 2010. Infra merah. http://id.wikipedia.org diakses pada tanggal 12 November 2010.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar