MAKALAH TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
INFRAMERAH
Makalah ini kami ajukan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi oleh dosen pengampu Haris
Setiaji,S.Kom.
Oleh
Kelompok 1
NAMA
|
NPM
|
AFIPUDIN
|
1503060060
|
AYU ANGGRAINI
|
1503060069
|
DINI FAUZIAH
|
1503060072
|
HENI CAHYANI PUTRI
|
1503060081
|
RIKA WIDAYANTI
|
1503060107
|
PRODI
KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
JURUSAN DAKWAH DAN KOMUNIKASI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
JURAI SIWO METRO
1437 H / 2016 M
KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur kami atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan limpahan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul Inframerah.
Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas pada mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan dosen
pengampu Haris Setiaji,S.Kom. Melalui kata pengantar ini penulis lebih dulu
meminta maaf dan memohon pemakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan
dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Penulis menyadari bahwa sebagai manusia biasa tidak luput
dari kesalahan dan kekurangan sehingga hanya ini yang dapat penulis berikan.
Penulis juga sangat mengaharapkan kritikan dan saran dari para pembaca yang
sifatnya membangun, sehingga penulis dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan
dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Metro,
5 April 2016
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sinar inframerah meliputi daerah
frekuensi 1011Hz sampai 1014 Hz atau daerah panjang gelombang 10-4 cm sampai
10-1 cm. jika memeriksa spektrum yang dihasilkan oleh sebuah lampu pijar dengan
detektor yang dihubungkan pada mili ampermeter, maka jarum ampermeter sedikit
diatas ujung spektrum merah. Sinar yang tidak dilihat tetapi dapat dideteksi di
atas spektrum merah itu disebut radiasi inframerah. Inframerah adalah radiasi
elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi
lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Dari bahasa Latin infra, artinya
"bawah", dan merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan
gelombang terpanjang.
Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron
dalam molekul-molekul yang bergetar karena benda diipanaskan. Jadi setiap benda
panas pasti memancarkan sinar inframerah. Sesungguhnya setiap benda yang
bersuhu di atas nol Kelvin pasti memancarkan radiasai inframerah. Jumlah sinar
inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu dan warna benda.
Dengan menggunakan pelat-pelat potret yang peka
terhadap inframerah, satelit pengamat sumber Bumi maupun mendeteksi
tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di bumi secara terinci. Ini disebabkan
tumbuh-tumbuhan yang berbeda akan memancarkan jumlah dan frekuensi yang
berbeda.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
di atas dapat disimpulkan bahwa :
1.
Apa yang
dimaksud dengan infra merah ?
2.
Apa saja
tujuan menggunakan infra merah ?
3.
Bagaimana
kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan dari inframerah ?
4.
Bagaimana
sejarah dan perkembangan dari infra merah ?
5.
Bagaimana cara
kerja infra merah tersebut ?
C.
Tujuan
Penulisan
Untuk
mengetahui tentang infra merah, karakteeristik, jenis-jenisnya,
kelemahan-kelemahan dan
kelebihan-kelebihan, kegunaannya dalam kehidupan diberbagai bidang,
serta cara kerja sistem infra merah.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian Komunikasi Data
Komunikasi data
merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan
transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer dan
piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media
komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital.
Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu masyarakat informasi karena
sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat
berkomunikasi satu sama lain.
Komunikasi data terdiri dari beberapa komponen yang mendukung proses
tersebut yaitu :
a.
Pengirim adalah piranti yang mengirimkan data
b.
Penerima adalah piranti yang menerima data
c.
Data
adalah informasi yang akan dipindahkan
d.
Media pengiriman adalah media atau saluran yang digunakan untuk
mengirimkan data. Media pengiriman atau media transmisi terbagi menjadi dua
diantaranya adalah
1.
Guided = sinyal
dikendalikan menggunakan konduktor secara fisik (kabel).
2.
Unguided = sinyal
tidak dikendalikan menggunakan konduktor secara fisik melainkan dikirim secara
broadcast melalui udara.
e.
Protokol adalah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada
dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan
fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi penerima agar
komunikasi dapat berlangsung dengan benar, walaupun sistem yang ada dalam
jaringan tersebut berbeda sama sekali. Standar protokol yang sering digunakan
adalah OSI (Open System Interconnecting)
yang ditentukan oleh ISO (International
Standart Organization). Secara detail, beberapa fungsi protocol adalah :
1.
Fragmentasi
dan reassembly
artinya membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada
saat sisi pengirim mengirimkan informasi dan setelah diterima maka sisi
penerima akan menggabungkan lagi menjadi paket informasi yang lengkap.
2.
Encaptulation artinya
melengkapi informasi yang dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi.
3.
Connection control artinya
membangun hubungan (connection)
komunikasi dari sisi pengirim dan sisi penerima termasuk dalam hal pengiriman
data dan mengakhiri hubungan.
4.
Flow control artinya
sebagai pengatur perjalanan datadari sisi pengirim ke sisi penerima.
5.
Error
control
artinya protocol berfungsi mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi
pada waktu data dikirimkan.
6.
Transmission
service
artinya memberi pelayanan komunikasi data khususnya yang berkaitan
dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan data.
Gambar 1.
Skema komunikasi data
Di era globalisasi ini, telah banyak device-device yang dikeluarkan oleh
produsen device digital yang memudahkan proses komunikasi atau perpindahan data
yang disebabkan oleh banyaknya permintaan konsumen seperti infrared atau infra merah, Bluetooth,
dan lainnya. Device-device tersebut termasuk alat interkoneksi wireless dimana,
perpindahan data dapat dilakukan tanpa adanya kontak fisik ataupun alat bantuan
lainnya. Pada makalah ini, kami hanya akan membahas tentang komunikasi data
melalui infrared sesuai dengan judul
yang tertera pada halaman depan makalah.
B.
Infra Merah
(Infrared )
Dari bahasa latin infra artinya bawah, dan merah merupakan
warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Komunikasi
data infrared merupakan device
digital pertama kali yang beredar di pasaran sehingga penggunaannya cukup
memasyarakat. Infra merah (Infrared)
ialah sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya lebih daripada cahaya
nampak yaitu di antara 700 nm dan 1 mm sehingga sinar infra merah termasuk
cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan dengan spektroskop cahaya maka
radiasi cahaya infra merah akan nampak pada spectrum elektromagnet dengan
panjang gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah. Dengan panjang
gelombang ini maka cahaya infra merah ini akan tidak tampak oleh mata namun
radiasi panas yang ditimbulkannya masih terasa/dideteksi. Infra merah ditemukan secara tidak
sengaja oleh sir william herschell, astronom kerajaan inggris ketika ia sedang
mengadakan penelitian mencari bahan penyaring optik yang akan digunakan untuk
kecerahan gambar matahari dalam tatasurya teleskop.
a. Penggolongan Infrared
Berdasarkan daerah panjang gelombangnya, infra merah
dapat dibedakan menjadi tiga daerah yakni :
1. Near
Infrared dengan daerah panjang
gelombang 0.75 - 1.5 µm.
2. Mid Infrared
dengan daerah panjang
gelombang 1.50 - 10 µm.
3. Far Infrared
dengan daerah panjang
gelombang 10 - 100 µm.
Contoh
aplikasi sederhana untuk informasi jarak jauh adalah terdapat pada alat-alat
kesehatan. Sedangakan untuk inframerah jarak menengah ada pada alat untuk
sensor alaram biasa, sedangkan untuk inframerah jarak dekat digunakan untuk
pencitraan pandangan malam seperti pada nightscoop. Dalam
komunikasi infrared, infrared befungsi sebagai sebuah medium
penghantar atau pemancar data, dan penerima data. Sesuai dengan yang telah
ditetapkan oleh konsorsium Infrared
Data Association (IrDA), sinar infrared
dari Light Emitting Diode (LED)
memiliki panjang gelombang sekitar 875 nm. Hingga kini memiliki dua versi yaitu
Versi 1.0 dan 2.0. Standar dari IrDA adalah kedua versi dari infrared hanya terletak pada jumlah data
yang dapat ditransfer dalam satu paket. Versi 1.0 dari infrared memiliki kecepatan dari 2,4 hingga 115,2 Kbps. Sementara
versi 2.0 memiliki kecepatan dari 0,576 hingga 1,152 Mbps. Infrared memiliki dua kecepatan yang berbeda karena struktur
pengiriman data pada interkoneksi ini cukup unik. Untuk menghindari gangguan
saat terjadi perpindahan data, maka pertama kali protokol infrared akan mengirimkan “sinyal tes” dengan kecepatan sinyal yang
rendah. Dengan
tes ini, bila kondisi sudah sesuai, maka kecepatan penuh digunakan dalam
transfer data. Hal ini tentu berpengaruh pada penghematan daya.
Karakteristik
dari infra merah adalah :
1. Tidak dapat dilihat oleh manusia
2. Tidak dapat menembus materi yang
tidak tembus pandang
3. Dapat ditimbulkan oleh komponen yang
menghasilkan panas
4. Panjang gelombang pada infra merah
memiliki hubungan yang berlawanan atau berbanding terbalik dengan suhu, ketika
suhu mengalami kenaikan maka panjang gelombang
mengalami penurunan.
b. Konektivitas Infrared
Proses koneksi infrared
bekerja dengan cara yang sangat sederhana. Ketika terjadi pertemuan di antara
dua buah device dengan interkoneksi tersebut, maka akan terjadi sebuah
pengenalan secara anonim diantara kedua device tersebut. Pengenalan ini
kemudian berlanjut ke arah yang lebih dalam lagi di mana kedua device tersebut
meyetujui untuk memberi “nama sementara” pada masing-masing device sehingga
protokol infrared mengenali kedua
belah pihak dan melakukan transfer data atau untuk sekedar mempertahankan
koneksi hingga perintah terakhir dijalankan. Tentunya hal ini memudahkan
koneksi untuk device dengan interkoneksi infrared
karena tidak diperlukannya proses pairing yang merepotkan.
Komunikasi infrared dilakukan dengan menggunakan
dioda infra merah sebagai pengirim dan modul penerima (receiver) infra merah sebagai penerimanya. Untuk jarak yang cukup
jauh, kurang lebih tiga sampai lima meter, pancaran data infra merah harus
dimodulasikan terlebih dahulu untuk menghindari kerusakkan data akibat noise.
Selain itu, sinyal harus dimodulasi
karena infrared tidak menggunakan
banyak daya sehingga sinyal yang dihasilkan cenderung lemah.
Gambar 2.
Modulasi sinyal infrared
Untuk perpindahan data yang menggunakan media udara
sebagai media perantara biasanya menggunakan frekuensi carrier sekitar
30 KHz sampai dengan 40 KHz. Infrared
yang dipancarkan melalui udara ini paling efektif jika menggunakan sinyal carrier
yang mempunyai frekuensi di atas. Sinyal yang dipancarkan oleh pengirim
diterima oleh penerima infra merah dan kemudian didecodekan sebagai sebuah
paket data biner. Proses modulasi dilakukan dengan mengubah kondisi logika 0
dan 1 menjadi kondisi ada dan tidak ada sinyal
carrier infra merah yang berkisar antara 30KHz sampai 40 KHz. Pada komunikasi
data serial, kondisi idle (tidak ada transmisi data) adalah merupakan
logika ‘0’, sedangkan pada komunikasi infra merah kondisi idle adalah
kondisi tidak adanya sinyal carrier. Hal ini ditujukan agar tidak
terjadi pemborosan daya pada saat tidak terjadi transmisi data.
Gambar 3. Timing diagram sinyal infrared
Setiap device mengeluarkan sinyal infra
merah yang berbeda. Sinyal tersebut ditangkap penerima sinyal untuk dikodekan
lebih lanjut. Sinyal yang dikirim biasanya dalam bentuk termodulasi. Bentuk
modulasi berbeda-beda bergantung pada pembuatan masing-masing remote. Jenis-jenis
infra red receiver ada dua macam tipe yaitu:
1. RX device. Perangkat ini dapat berupa infrared receiver pada
port IrDa.
2. DCD device. Perangkat dimana bit-bit stream yang diterima akan
dikirimkan melalui Data Carrier Detect (DCD) line.
Pemancar dan penerima sinyal infra merah biasanya memiliki
reliabilitas yang baik dan cenderung tidak begitu mahal, akan tetapi gangguan
dari sumber infra merah lain dapat mempengaruhi kinerja peralatan.
c. Kelebihan Dan Kekurangan Infrared
Kelebihan
dan kekurangan merupakan suatu kewajaran bagi sebuah komunikasi data yang
diciptakan oleh manusia. Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan itulah, saat ini
para produsen berlomba-lomba menghasilkan sebuah komunikasi data yang memiliki
banyak kelebihan. Infrared sendiri
pun memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan inframerah adalah:
1)
Termasuk komunikasi data yang media
pengirimannya Unguided atau tidak
memerlukan benda fisik melainkan ditransmisikan melalui udara.
2) Komunikasi data ini hanya bersifat
satu arah dan hanya terjadi pada 2 device sehingga keamanan data lebih terjamin
karena hacker
atau penguping harus secara langsung memotong cahaya itu guna mendapatkan akses
ke informasi yang sedang ditransfer.
3) Infrared dapat memantul pada dinding-dinding atau
langit-langit sehingga membantu dalam jaringan ruangan tunggal.
4) Infrared
tidak terganggu oleh sinyal-sinyal elektromagnetik dan interferensi radio sehingga
mendorong kestabilan sistem infrared.
5) Infrared
mudah dibuat dan
harganya murah.
6) Instalasinya
mudah sehingga dapat dilakukan siapa saja.
7) Dapat dibawa
kemana-mana.
8) Komunikasi data dengan infrared
dapat
dilakukan kapan saja, karena pengiriman dengan infrared tidak membutuhkan sinyal.
9) Komunikasi data dari device misalnya pada handphone
tidak membutuhkan biaya atau gratis.
Sedangkan
kekurangannya adalah sebagai berikut :
1)
Setiap devices harus terarah dan
“bertatap muka” langsung karena infrared menggunakan sinyal terarah dan biasanya
hanya 30 derajat.
2)
Teknologi yang cukup tua, kecepatan yang
sangat terbatas jika
dibandingkan dengan komunikasi data melalui Bluetooth.
3)
Jarak yang sangat terbatas dan tidak
flesibel, mobiles.
4)
Device infrared pastilah sangat terbatas pada koneksi point-to-point.
5)
Infrared tidak dapat menembus dinding seperti daya rendah
(maksimum 2 mW)
6)
Komunikasi
data secara infrared tidak dapat
digunakan di luar ruangan karena akan terganggu oleh cahaya matahari.
C.
Sejarah Infrared/Inframerah
Kurang dari
200 tahun yang lalu keberadaan infrared menjadi bagian dari spektrum
elektromagnetik bahkan tidak dicurigai. Makna asli dari spektrum infrared, atau
hanya ‘infrared‘ seperti yang sering disebut, sebagai bentuk radiasi panas
mungkin kurang jelas hari ini daripada pada waktu penemuannya oleh Herschel
pada tahun 1800. Herschel segera yakin akan perlunya mendirikan percobaan
sistematis, dengan tujuan mencari satu bahan yang akan memberikan pengurangan
yang diinginkan, kecerahan, serta pengurangan maksimum panas. Ia mulai
percobaan dengan benar-benar mengulangi percobaan prisma Newton, tetapi mencari
efek pemanasan daripada distribusi visual intensitas dalam spektrum.
Pertama-tama ia menghitamkan bola lampu merkuri yang sensitif dalam kaca
termometer dengan tinta, dan dengan ini sebagai detektor radiasi, ia mulai
menguji efek pemanasan dari berbagai warna spektrum yang terbentuk di atas meja
dengan sinar matahari yang lewat melalui kaca prisma. Termometer lain,
ditempatkan di luar sinar matahari, berfungsi sebagai kontrol.
Selama
termometer hitam itu bergerak perlahan di sepanjang spektrum warna, suhu bacaan
menunjukkan peningkatan yang stabil dari ujung ungu ke ujung merah. Ini sudah
dapat diduga, karena peneliti Italia, Landriani, dalam percobaan serupa pada
tahun 1777 telah melihat efek yang sama. Namun saat itu, Herschel yang pertama
mengakui bahwa harus ada suatu titik di mana efek pemanasan mencapai maksimum,
dan pengukuran mereka terbatas pada bagian yang kelihatan dari spektrum gagal
untuk menemukan titik ini.
Memindahkan
termometer ke dalam kawasan gelap di luar ujung merah spektrum, Herschel
menegaskan bahwa pemanasan terus meningkat. Ia menemukan bahwa titik
maksimumnya terletak jauh melampaui akhir merah, dalam apa yang dikenal saat
ini sebagai ‘panjang gelombang infra merah‘.
D.
Perkembangan Awal Infrared/Inframerah
Termometer,
sebagai detektor radiasi, tetap tak tertandingi hingga tahun 1829 ketika Nobili
menemukan termokopel. Lalu sebuah terobosan terjadi ketika Melloni
menghubungkan sejumlah termokopel secara seri untuk membentuk thermopile
pertama. Perangkat baru ini sekurang-kurangnya 40 kali lebih sensitif daripada
termometer untuk mendeteksi radiasi panas, dan mampu mendeteksi panas dari satu
tempat hingga radius tiga meter jauhnya.
Peta panas
pertama kali dibuat pada 1840, yang merupakan hasil kerja Sir John Herschel,
putra dari sang penemu inframerah dan seorang astronom terkenal. Berdasarkan
penguapan diferensial dari lapisan minyak tipis yang terkena panas, gambar
termal dapat dilihat dari cahaya yang tercermin di mana efek interferensi dari
film minyak membuat gambar dapat terlihat oleh mata. Sir John juga berhasil
memperoleh rekaman primitif dari gambar termal tersebut di atas kertas, yang ia
sebut sebagai 'termograf'.
E.
Aplikasi Infrared
Device
yang hingga saat ini masih menggunakan infrared
adalah remote control dimana jenis remote control sendiri bermacam-macam
diantaranya remote control AC, remote control televisi, remote control
VCD dan sebagainya. Mekanisme komunikasi data remote control berbeda dengan
mekanisme komunikasi data device lain.
Secara
umum, komunikasi data remote control adalah sebagai berikut :
1.
Tegangan yang digunakan dalam mekanisme adalah tegangan AC (30–40 KHz) yang berfungsi sebagai carrier
kemudian data dimodulasikan dalam tegangan AC tersebut.
2.
Berdasarkan pada skema
rangkaian pengirim dan penerima pada remote control (Gambar 4), terlihat bahwa
logika 0 akan diwakili oleh adanya frekuensi 30-40 KHz, Logika 1 diwakili
dengan tidak adanya frekuensi 30-40 KHz.
3.
Penerima (IRM8510) adalah
penerima infrared yang telah dilengkapi oleh filter frekuensi 30-40 KHz
sehingga penerima langsung mengubah frekuensi menjadi logika 0 dan 1.
Gambar 4. Skema rangkaian pengirim dan
penerima remote control
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Proses transmisi kode
Komunikasi
data yang terjadi termasuk dalam UART (Universal
Asynchronous Receiver Transmitter) yaitu komunikasi yang terjadi
antara dua Mikrokontroler / IC-IC yang mempunyai kemampuan UART dengan baud
rate dan bentuk komunikasi data yang sama. Kecepatan
transmisi (Baud Rate) merupakan suatu hal yang amat penting dalam
komunikasi data seri asinkron, mengingat dalam komunikasi data seri asinkron clock
tidak ikut dikirimkan sehingga harus diusahakan bahwa kecepatan transmisi
mengikuti Standard yang sudah ada. Clock untuk
transmisi data dibangkitkan dengan sarana timer 1, timer 1 dioperasikan sebagai
8 bit auto reload timer artinya TL1 bekerja sebagai timer 8 bit menerima
clock dari isolator kristal yang frekuensinya sudah dibagi menjadi 12,
setiap pencacah nilainya menjadi 0 maka nilai yang sebelumnya sudah disimpan di
TH1 secara otomatis diisikan lagi ke TL1, sehingga TL1 akan menghasilkan clock
yang frekuensinya diatur oleh TH1, clock ini berikutnya dibagi lagi
dengan 32 sebelum dipakai sebagai clock untuk UART.
Gambar 5. Sinyal dengan format UART
B.
Teknik perekaman
Logika perekaman
datanya dilakukan
saat timer 0 aktif pada saat data pertama kali dikirimkan (high
ke low), sementara timer 1 aktif menghitung lama perekaman data. Setiap
kali perubahan kondisi pada data maka nilai timer 0 disimpan ke memori, nilai
timer 0 di reset dan timer 0 mulai menghitung lagi, setelah lama waktu
perekaman data terpenuhi, maka timer 1 akan meng-interupt sistem dan
menghentikan proses.
Gambar
6. Teknik perekaman kode remote control
C.
Teknik penerimaan
Cara kerja IR receiver yaitu
dengan menghubungkan rangkaian dengan seial port pada komputer yang disesuaikan
dengan pin yang digunakan. Serial port memberikan tegangan astabil antara -12V
dan 12V pada RTS (pin nomor 7).
Tegangan yang diperlukan adalah tegangan stabil +5V untuk sensor
IR receiver. Diode D1 berfungsi melindungi rangkaian
elektronis dari arus balik (arus negatif). Kapasitor C1 membantu memberikan
tegangan yang stabil arus yang keluar dari IC2. Serial regulator IC2 memberikan
output tegangan tetap stabil pada +5V. Semua ground koneksi diinputkan
pada GND (pin 5). Data output dari IR receiver akan memberikan line DCD
pada
pin 1. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7. Skema
rangkaian penerima (receiver)
Secara algoritma, proses komunikasi
data pada remote control dapat ditunjukkan pada gambar 8 di bawah ini :
Gambar 8. Flowchart mekanisme
komunikasi data pada remote control
Sebelumnya telah dijelaskan tentang proses komunikasi
data pada remote control secara umum. Selanjutnya akan lebih dijelaskan tentang
mekanisme komunikasi data remote control televisi. Pada aplikasi sebagai remote
control pada televisi khususnya, sinyal infrared
dimodulasi dengan sinyal carrier dengan frekuensi tertentu yaitu pada
frekuensi 30KHz sampai 40KHz. Sinyal yang dipancarkan oleh pengirim diterima
oleh penerima infra merah dan kemudian didecodekan sebagai sebuah paket
data biner. Pada transmisi infra merah terdapat dua terminologi yang sangat
penting yaitu : ‘space’ yang menyatakan tidak ada sinyal carrier
dan ‘pulse’ yang menyatakan ada sinyal carrier seperti pada
gambar di bawah ini.
Gambar 9. Sinyal hasil perpindahan infrared
Untuk
transmisi data biasanya sinyal ditransmisikan dalam bentuk pulsa. Ketika sebuah
tombol ditekan pada remote kontrol maka infrared akan mentransmisikan sebuah sinyal yang akan dideteksi
sebagai urutan data biner. Led infra merah adalah jenis dioda yang memencarkan
cahaya infra merah. Led infra merah pada dasarnya adalah dioda PN silicon biasa
yang dikemas dalam kotak transparan. Sinar infra merah dihasilkan dari
pertemuan Arsenida Galium pada led infra merah yang diberikan tegangan
listrik. Led infra merah merupakan salah satu komponen elektronika yang akan
mengantar arus jika dialiri bias maju. Led infra merah terbuat dari bahan Arsenida
gelium atau Fosfida Galium (GaAS atau Gap), dan ditempatkan dalam
suatu wadah yang tembus pandang. Untuk membedakan antara katoda dan anodanya
dapat dilihat dari bentuk elektrodanya yang besar adalah katoda. Material yang
digunakan dalam konstruksi led akan menentukan jenis cahaya yang diradiasikan.
Apakah cahaya tampak atau cahaya tidak tampak. Sebagai contoh material GaAlAs
menghasilkan cahaya infra merah (cahaya tidak tampak), sedangkan GaAsP
menghasilkan cahaya tampak merah. Pada sistem ada dua jenis led yang digunakan
yaitu sebagai indikator dan juga sebagai komponen pengirim cahaya infra merah.
Berikut rangkaian pengirim infra merah:
Gambar 10.
Rangkaian pengirim infrared pada
remote TV
Sinar infra merah yang dipancarkan oleh pemancar infra
merah tentunya mempunyai aturan tertentu agar data yang dipancarkan dapat
diterima dengan baik di penerima. Oleh karena itu baik di pengirim infra merah
maupun penerima infra merah harus mempunyai aturan yang sama dalam
mentransmisikan (bagian pengirim) dan menerima sinyal tersebut kemudian
mendekodekannya kembali menjadi data biner (bagian penerima). Komponen yang
dapat menerima infra merah ini merupakan komponen yang peka cahaya yang dapat
berupa dioda (photodioda) atau transistor (phototransistor). Komponen ini akan
merubah energi cahaya, dalam hal ini energi cahaya infra merah, menjadi
pulsa-pulsa sinyal listrik. Komponen ini harus mampu mengumpulkan sinyal infra
merah sebanyak mungkin sehingga pulsapulsa sinyal listrik yang dihasilkan
kualitasnya cukup baik. Pada perangkat ini detektor cahaya yang digunakan
adalah komponen TSOP4838, dimana pada komponen ini sudah terdapat filter. Jadi
detektor ini akan bekerja dengan baik jika terdapat frekuensi 38KHz.
Gambar 11. Rangkaian penerima infrared pada remote TV
Pada
prakteknya sinyal infra merah yang diterima intensitasnya sangat kecil sehingga
perlu dikuatkan. Kekuatan sinar dan sudut datang merupakan faktor penting dalam
keberhasilan transmisi data melalui infra merah selain filter dan penguatan
pada bagian penerimanya. Selain itu agar tidak terganggu oleh sinyal cahaya
lain maka sinyal listrik yang dihasilkan oleh sensor infra merah harus difilter
pada frekuensi sinyal carrier yaitu pada 30KHz sampai 40KHz. Selanjutnya
baik photodioda maupun phototransistor disebut sebagai photodetector. Dalam penerimaan
infra merah, sinyal ini merupakan sinyal infra merah yang termodulasi.
Pemodulasian sinyal data dengan sinyal carrier dengan frekuensi tertentu akan
dapat memperjauh transmisi data sinyal infra merah. Semakin besar area
penerimaan maka sudut penerimaannya juga semakin besar. Kelemahan area
penerimaan yang semakin besar ini adalah noise yang dihasilkan juga
semakin besar pula.
Suatu penerima pada sistem
komunikasi cahaya harus memenuhi syarat antara lain:
1.
Sensitivitas yang tinggi. Karena
detektor cahaya digunakan pada suatu panjang gelombang tertentu, maka
sensitivitas tertinggi terdapat pada daerah panjang gelombang yang dimaksud.
2.
Respon waktu yang cepat, hal ini
dimaksudkan agar sistem dapat dioperasikan pada kecepatan tinggi yang akan
meningkatkan efisiensi sistem komunikasi.
3.
Noise internal
yang dibangkitkan detektor harus sekecil mungkin.
4.
Harga yang murah dan juga mempunyai keandalan
yang tinggi.
Interkoneksi ini juga memiliki beberapa kekurangan.
Dikarenakan infrared menggunakan
sinyal terarah dan bias sinyal yang didefinisikan IrDA adalah 30 derajat
maksimum, maka device dengan interkoneksi ini harus “bertatap muka” pada jarak
yang dekat. Tentunya bila tidak tersedia tempat yang datar untuk terjadinya
kontak fisik tersebut, maka hal ini akan menjadi kendala besar bila Anda berniat
untuk memindahkan data dalam jumlah yang sangat besar. Kekurangan terutama
terletak pada alat-alat yang mendukung interkoneksi ini. Infrared adalah teknologi yang cukup tua. Rancangan awalnya
mendikte bahwa perpindahan data terbatas pada kecepatan 115.2 Kbps. Kecepatan
ini sering disebut sebagai kecepatan koneksi Serial.
D.
Kegunaan Inframerah dalam Kehidupan
Inframerah memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan
manusia, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Bidang
Kesehatan
v Mengaktifkan
molekul air dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena inframerah mempunyai getaran
yang sama dengan molekul air. Sehingga, ketika molekul tersebut pecah maka akan
terbentuk molekul tunggal yang dapat meningkatkan cairan tubuh.
v Meningkatkan
sirkulasi mikro. Bergetarnya molekul air dan pengaruh inframerah akan
menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh kapiler membesar, dan meningkatkan
temperatur kulit, memperbaiki sirkulasi darah dan mengurani tekanan jantung.
v Meningkatkan
metabolisme tubuh. jika sirkulasi mikro dalam tubuh meningkat, racun dapat
dibuang dari tubuh kita melalui metabolisme. Hal ini dapat mengurangi beban
liver dan ginjal.
v Mengembangkan
Ph dalam tubuh. Sinar inframerah dapat membersihkan darah, memperbaiki tekstur
kulit dan mencegah rematik karena asam urat yang tinggi.
v Inframerah
jarak jauh banyak digunakan pada alat-alat kesehatan. Pancaran panas yang
berupa pancaran sinar inframerah dari organ-organ tubuh dapat dijadikan sebagai
informasi kondisi kesehatan organ tersebut. Hal ini sangat bermanfaat bagi
dokter dalam diagnosis kondisi pasien sehingga ia dapat membuat keputusan
tindakan yang sesuai dengan kondisi pasien tersebut. Selain itu, pancaran panas
dalam intensitas tertentu dipercaya dapat digunakan untuk proses penyembuhan
penyakit seperti cacar. Contoh penggunaan inframerah yang menjadi trend saat
ini adalah adanya gelang kesehatan Bio Fir. Dengan memanfaatkan inframerah
jarak jauh, gelang tersebut dapat berperang dalam pembersihan dalam tubuh dan
pembasmian kuman atau bakteri.
2. Bidang
komunikasi
v Adanya
sistem sensor infra merah. Sistem sensor ini pada dasarnya menggunakan
inframerah sebagai media komunikasi yang menghubungkan antara dua perangkat.
Penerapan sistem sensor infra ini sangat bermanfaat sebagai pengendali jarak
jauh, alarm keamanan, dan otomatisasi pada sistem.
v Adanya
kamera tembus pandang yang memanfaatkan sinar inframerah. Sinar inframerah
memang tidak dapat ditangkap oleh mata telanjang manusia, namun sinar
inframerah tersebut dapat ditangkap oleh kamera digital atau video handycam.
Dengan adanya suatu teknologi yang berupa filter iR PF yang berfungi sebagai
penerus cahaya infra merah, maka kemampuan kamera atau video tersebut menjadi
meningkat. Teknologi ini juga telah diaplikasikan ke kamera handphone
v Untuk
pencitraan pandangan seperti nightscoop
v Inframerah
digunakan untuk komunikasi jarak dekat, seperti pada remote TV. Gelombang
inframerah itu mudah untuk dibuat, harganya relatif murah, tidak dapat menembus
tembok atau benda gelap, serta memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat
diinterfensi oleh cahaya matahari.
v Sebagai
alat komunikasi pengontrol jarak jauh. Inframerah dapat bekerja dengan jarak
yang tidak terlalu jauh (kurang lebih 10 meter dan tidak ada penghalang)
v Sebagai
salah satu standardisasi komunikasi tanpa kabel. Jadi, inframerah dapat
dikatakan sebagai salah satu konektivitas yang berupa perangkat nirkabel yang
digunakan untuk mengubungkan atau transfer data dari suatu perangkat ke
parangkat lain. Penggunaan inframerah yang seperti ini dapat kita lihat pada
handphone dan laptop yang memiliki aplikasi inframerah. Ketika kita ingin
mengirim file ke handphone, maka bagian infra harus dihadapkan dengan modul
infra merah pada PC. Selama proses pengiriman berlangsung, tidak boleh ada
benda lain yang menghalangi. Fungsi inframerah pada handphone dan laptop
dijalankan.
v Pengiriman
data dari ponsel tidak memakan melalui teknologi IrDA (Infra red Data
Acquition). IrDA dibentuk dengan tujuan untuk mengembangkan sistem komunikasi
via inframerah.
3. Bidang
Keruangan
Inframerah
yang dipancarakan dalam bentuk sinar infra merah terhadap suatu objek, dapat
menghasilkan foto infra merah. Foto inframerah yang bekerja berdasarkan
pancaran panas suatu objek dapat digunakan untuk membuat lukisan panas dari
suatu daerah atau objek. Hasil lukisan panas dapat menggambarkan daerah mana
yang panas dan tidak. Suatu lukisan panas dari suatu gedung dapat digunakan
untuk mengetahui dari zona bagian mana dari gedung itu yang menghasilkan panas
berlebihann sehingga dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.
4. Bidang
Industri
Lampu
inframerah. Merupakan lampu pijar yang kawat pijarnya bersuhu di atas ±2500°K.
hal ini menyebabkan sinar infra merah yang dipancarkannya menjadi lebih banyak
daripada lampu pijar bisa. Lampu infra merah ini biasanya digunakan untuk melakukan
proses pemanasan di bidang industry Pemanasan inframerah. Merupakan suatu
kondisi ketika energi inframerah menyerang sebuah objek dengan kekuatan energi
elektromagnetik yang dipancarkan di atas -273 °C (0°K dalam suhu mutlak)
BAB IV
Kesimpulan
Komunikasi data infrared adalah
suatu transmisi data yang memanfaatkan sinar infrared. Jenis komunikasi data ini merupakan yang pertama kalinya
dibuat sehingga terdapat banyak kekurangan seperti jarak yang terbatas dalam
proses transmisi datanya, jika dibandingkan
dengan jenis komunikasi data lain seperti Bluetooth,
wireless dan lain-lain.
Meskipun
banyak memiliki kekurangan, komunikasi data infrared juga memiliki banyak
kelebihan diantaranya harganya murah, mudah dibawa kemana-mana, tidak
membutuhkan sinyal dan biaya, keamanannya dalam proses transmisi lebih terjamin
dibandingkan yang lain. Karena kelebihannya itulah, komunikasi infrared juga banyak digunakan dalam
alat elektronik seperti handphone, remote control dan sebagainya. Setiap device
mengeluarkan sinar infrared yang
berbeda-beda dimana dalam makalah ini menjelaskan tentang komunikasi data pada
remote control sebagai aplikasinya. Selain juga lebih dikhususkan tentang
komunikasi data pada remote control televisi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Instalasi
infrared. http://goleklayangan.wordpress.com diakses
pada tangggal 12 November 2010.
Kvinarshavin. 2009. Komunikasi data. http://kvinarshavin.wordpress.com diakses pada tanggal 12 November 2010.
Puspitasari,Ika.2010.Pengertian infrared dan
Bluetooth. http://ilmukomunikasidata.wordpress.com diakses
pada tanggal 12 November 2010.Shadut. 2007. Transfer
Data.
Siji,kelompok. 2009. Komunikasi Data - Sejarah Nirkabel.
http://kelompoksiji.blogspot.com diakses pada tanggal 12 November 2010.
Technology, sharing of information. 2010. Komunikasi Data.
http://ilod13.co.cc diakses pada
tanggal 13 November 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar