Flaming Pointer
Flaming Pointer
Flaming Pointer

Sabtu, 07 Oktober 2017

Opini yang belum diedit

Beberapa Mahasiswi iain metro memilih menggunakan cadar sebagai jalan hijrahnya. Meski ada peraturan yang melarang dan sikap awal orang tua yang tidak setuju, namun semua ada solusinya.
Menutup aurat adalah hal yang diwajibkan bagi seorang muslim khususnya muslimah. Dengan menutup aurat, seseorang akan merasa lebih aman dan terjaga. Menutup aurat bagi perempuan artinya menutupi bagian kepala hingga ujung kaki, kecuali yang boleh terlihat seperti telapak tangan dan wajah. Namun ada sebagian orang yang menggunakan penutup wajah atau yang biasa disebut cadar sebagai pelengkap busananya.
Banyak alasan yang menjadi alasan beberapa mahasiswi menggunakan cadar, menurutnya cadar membuatnya nyaman dan terjaga, memakainya merupakan salah satu ibadah yang menghasilkan pahala, memakai cadar merupakan suatu kenikmatan yang luar biasa yang tidak semua wanita bisa merasakannya. “Alasan saya ingin memakai cadar adalah saya merasa lebih nyaman dan terjaga, memakai cadar adalah salah satu ibadah yang mendatangkan banyak pahala, dan memakai cadar juga termasuk salah satu kenikmatan yang luar biasa yang tidak semua wanita bisa merasakannya, manfaat cadar pun sudah sangat jelas, yaitu menghindari fitnah syahwat seperti dizaman sekarang ini. Memakai cadar tidak mendatangkan mafsadah apapun, selain hilangnya kesempatan laki-laki hidung belang untuk memuaskan nafsu syahwat matanya”. Paparanya Amirra.
Perkembangan teknologi membuat semua menjadi mudah dan cepat, dengan adanya media social seseorang lebih mudah berinteraksi, bertukar fikiran termasuk berdakwah. Lewat media social, amirra dan nindi termotivasi memilih bercadar sebagai langkah hijrah mereka. “Awal mula saya menggunakan cadar ini saya di ajak  teman disebuah group jejaring sosial Cara Menjadi Muslimah Yang Lebih Baik, dari sini saya termotivasi untuk menggunakan cadar” ujar Nindi. “motivasi saya memakai cadar adalah saya memiliki teman dan sahabat hijrah dari daerah lain bahkan diluar Lampung. Meskipun kami berkenalan hanya melalui social media, tetapi atas izin Allah kami dipertemukan kami saling sharing ilmu dan berbagi pengalaman tentang hijrah”.tambah Amirra.
Tak ada sesuatu yang berjalan dengan lancer, setiap hal mesti memiliki kendala, ditengah niatan baiknya berhijrah, Nindi dan Amirra sempat mendapat larangan dari masing-masing orang tua serta keluarga mereka sebelum akhirnya mereka mendapat restu.  Nindi awalnya tidak mendapatkan restu dariorang tua, kakek dan neneknya, karena dianggapnya seperti pengikut aliran sesat. Namun, lambat laun mereka mulai menyetujuinya. Begitu halnya dengan Amirra yang mendapat larangan dari orang tuanya dengan alasan karena tempat tinggal mereka yang berada di desa dengan mayoritas masyarakatnya awam akan pengetahuan dan pemahaman tentang syariat dan sunah, serta adat kebudayaan yang masih kental sehingga membuat Amirra dilarang menggunakan cadar oleh kedua orang tuanya.
Berbeda dengan Nindi yang dari dilarang kemudia diperbolehkan menggunakan cadar, Amirra tetap tidak mendapat izin dari orang tuanya. “meskipun orang tua saya melarang, saya tetap memakai cadar, tapi tidak dari rumah”. Jelasnya.
Tak hanya dari lingkungan keluarga yang melarang menggunakan cadar lembaga kampus pun menegakkan peraturan tentang larangan penggunaan cadar dilingkungan kampus. Peraturan tersebut terdapat pada buku “KODE ETIK IAIN METRO” . Amirra menganggap peraturan tentang larangan menggunakan cadar itu hanya sebatas lampiran tidak memiliki kekuatan hukum karena tidak ada pasal yang menjelaskan larangan memakai cadar.”kalau menurut ana, itu hanya sebatas lampiran aja gak ada kekuatan hukumnya, karena tidak ada pasal yang menjelaskan tentang larangan memakai cadar, berarti hukum itu gak berlaku”ujarnya.
Harapan mereka untuk lembaga, semoga kedepannya kampus IAIN METRO memberi kebebasan bagi para mahasiswinya untuk memakai cadar, karena hal ini bersangkutan dengan keimanan seseorang. Pakai cadar adalah hak asasi, cadar bukan budaya arab melainkan budaya islam. Dengan kebebasan ini, semoga banyak mahasiswi yang termotivasi untuk menggunakan cadar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar