Flaming Pointer
Flaming Pointer
Flaming Pointer

Jumat, 08 September 2017

makalah ulumul quran



MUNASABAH AL-QURAN, MUHKAM DAN MUTASYABIH, DAN QIRA’AT AL-QURAN
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah ULUMUL QURAN
Dosen pengampu: Ika Selviana, MA.Hum











DI SUSUN OLEH:

AGUS SETIAWAN                         1503060061
HENI CAHYANTI PUTRI             1503060081
SANTI SITI FATIMAH                  1503060051
ZUHRUL KIRAM                           1503060057



DAKWAH DAN KOMUNIKASI
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
JURAI SIWO METRO
T.A 1437 H / 2016 M



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas izin dan kehendakNya jualah makalah sederhana ini dapat kami rampungkan tepat pada waktunya.
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah ULUMUL QURAN. Adapun yang kami bahas dalam makalah ini mengenai MUNASABAH AL-QURAN, MUHKAM DAN MUTASYABIH, QIRA’AT AL-QURAN. Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya Ilmu Pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah ini. Oleh karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada dosen pembimbing kami yakni ibu IKA SELVIANA, MA.Hum yang telah memberikan limpahan ilmu berguna kepada kami.
Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin.Tapi kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan disana-sini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik membangun agar lebih maju di masa yang akan datang.
Harapan kami, makalah ini dapat menjadi referensi bagi kami dalam mengarungi masa depan. Kami juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang membacanya.


Metro, FEBRUARI 2016
Penulis


 Kelompok II



DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR..........................................................................................................             ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
A.    Latar Belakang........................................................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
C.     Tujuan penulisan...................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 4
A.    Pengertian Munasabah ............................................................................................ 4
B.     Macam-Macam Munasabah..................................................................................... 5
C.     Urgansi Dan Kegunaan Mempelajari Munasabah................................................... 16

BAB III MUHKAM DAN MUTASYABIH....................................................................... 18
A.  Pengertian Muhkam Dan Mutasyabih..................................................................... 18
B.  Sikap Para Ulama Terhadap Ayat-Ayat Muhkam Dan Mutasyabih....................... 20
C.  Fawatih As-Suwar................................................................................................... 24
D.  Hikmah Keberadaan Ayat-Ayat Mutasyabihat Dalam Al-Quran........................... 29

BAB IV QIRA’AT AL-QURAN......................................................................................... 31
A.    Pengertian Qira’at.................................................................................................... 33
B.     Latar Belakang Timbulnya Perbedaan Qira’at........................................................ 40
C.     Macam-Macam Qira’at............................................................................................ 41
D.    Urgansi Mempelajari Qira’at Dan Pengaruhnya Dalam Istinbath Hukum.............. 48

BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 53
A.  Simpulan.................................................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Al-Qur’an adalah mukjizat Islam yang kekal, yang diturunkan oleh Allah kepada Rasulullah Muhammad saw, sebagai bukti besar atas kenabian. Di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan yang sedemikian luasnya, yang apabila ditelaah dan dipelajari, akan memberikan penerangan serta membimbing manusia menuju jalan yang lurus. Akan tetapi walau demikian, al-Qur’an bukanlah kitab ilmiah seperti kitab ilmiah yang dikenal dalam dunia ilmu pengetahuan. Misi al-Qur’an adalah dakwah untuk mengajak manusia menuju jalan yang terbaik. Dan al-Qur’an pun enggan memilah-milah pesan-pesannya, agar timbul kesan bahwa satu pesan lebih penting dari pesan yang lain. Allah swt yang menurunkan al-Qur’an menghendaki agar pesan-pesan-Nya diterima secara utuh dan menyeluruh. Sedangkan tujuan al-Qur’an dengan memilih sistematika yang seakan-akan tanpa keteraturan, adalah untuk mengingatkan manusia bahwa ajaran yang ada di dalam al-Qur’an adalah satu kesatuan yang terpadu yang tidak dapat di pisah-pisahkan. Dan bagi mereka yang tekun mempelajarinya justru akan menemukan keserasian hubungan yang mengagumkan, sehingga kesan yang tadinya terlihat kacau, berubah menjadi kesan yang terangkai indah, bagai kalung mutiara yang tidak diketahui di mana ujung dan pangkalnya.
Ilmu muhkam wal Mutasyabih di latar belakangi oleh adanya perbedaan pendapaulamatentang adanya hubungan suatu ayat atau surat yang lain. Sementara yang lain mengatakan bahwa didalam Al-Qur’an ada ayat atau surat yang tidak berhubungan, di sebabkan pendapat ini, maka suatu ilmu yang mempelajari ayat atau surat Al-Qur’sn cukup penting kedududkannya.
Ilmu pengajian qiraat adalah satu-satunya ilmu yang terpenting bagi mereka yang mempelajari dan membahas kandungan al-Qur’an dan menghafalnya. Al-Qiraat diberi keutamaan kerana ianya secara langsung membahaskan perkara-perkara yang ada kaitan dengan kalamullah. Dengan itu ilmu tersebut kita akan dapat merasai mu’jizat al-Qur’an dari segi huruf dan lafaz yang baik dengan memahami didalam bahasa Arab yang indah. Sehingga tidak boleh ditandingi oleh sasterawan-sasterawan Arab ketika itu dan di masa kini. Ilmu qiraat merupakan asas-asas yang terlalu penting bagi ulama’ terdahulu di dalam kajian dan penyelidikan mereka untuk memahami al-Quran. Pada masa kini ilmu al-Qur’an dan qiraat sudah mula diminati oleh masyarakat Islam, yang pada mulanya kurang diminati kerana mereka menyangka ianya tidak memberi hasil yang lumayan dan jarang diketengahkan. Mengikut sejarah perkembangan ilmu al-Qur’an dan kemasukan ilmu qiraat ke Malaysia telah berlaku pada awal 70-an. Kemasukan ilmu ini telah dibawa oleh pelajar-pelajar yang pulang dari Mekah al-Mukarramah. Tidak dinafikan bahawa sebelum itu telah wujud ilmu qiraat di Malaysia, tetapi hanya sebilangan kecil sahaja bukan secara meluas. Sehingga sesiapa yang membaca qiraat ketika itu dianggap salah kerana orang ramai tidak ada pendedahan dan motivasi mengenai ilmu qiraat.
Pembangunan dan perkembangan ilmu al-Qur’an dan qiraat pada masa kini telah mendorong pihak kerajaan untuk membuka dan membina pusat-pusat pengajian al-Qur’an dan Maahad Tahfiz al-Qur’an di seluruh Malaysia. Selain itu, kewujudan pusat-pusat pengajian swasta yang tumbuh bagaikan cendawan serta turut menyokong perkembangan ilmu al-Qur’an. Selepas terdirinya Pusat Pengajian al-Qur’an di Pusat Islam Kuala Lumpur, ilmu qiraat mula berkembang di Malaysia. Dengan perkembangan tersebut, telah memberi peluang kepada orang ramai menampilkan diri untuk mengenali dan mempelajari ilmu qiraat ini.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.         Apa Pengertian Munasabah ?
2.         Apa Saja Macam-Macam Munasabah ?
3.         Bagaimana Urgensi dan Kegunaan Mempelajari Munasabah ?
4.         Apa Pengertian Muhkam dan Mutasyabih ?
5.         Bagimana Sikap Para Ulama’ Terhadap Ayat-Ayat Muhkam dan Mutasyabih ?
6.         Apa Fawatih As-Suwar ?
7.         Apa Saja Hikmah Keberadan Ayat-Ayat Mutasyabihat dalam Al-Quran ?
8.         Apa Pengertian Qira’at ?
9.         Bagaimana Latar Belakang Timbulnya Perbedaan Qira’at ?
10.     Apa Saja Penyebab Perbedaan Qira’at ?
11.     Apa Saja Macam-Macam Qira’at ?
12.     Bagaimana Urgensi Mempelajari Qira’at dan Pengaruh dalam Istinbath Hokum ?


C.    Tujuan penulisan
1.         Untuk memenuhi tugas mata kuliah ulumul quran.
2.         Untuk menambah wawasan tentang Munasabah Al-Quran, Muhkam dan Mutasyabih dan Qira’at Al-Quran.




BAB II
PEMBAHASAN
“MUNASABAH AL-QURAN”
A.    Pengertian Munasabah
Kata munasabah secara etimologi, menurut as-suyuthi berarti al-musyakalah (keserupaan) dan al-muqorabah (kedekatan)[1]. Az-zarkaysi memberi contoh sebagai berikut: fulan yunasib fulan, berartisi A mempunyai hubungan dekat dengan si B dan menyerupainya.dari kata itu lahir pula kata an-nasib yang berarti kerabat yang mempunyai hubungan, seperti dua orang bersaudara dan putra paman. Istilah munasabah digunakan dalam illat dalam bab qiyas yang berarti al-wasf al-muqarib li al-hukm (gambaran yang berhubungan dengan hokum)[2]. Istilah munasabah diungkapkan pula dengan kata rabth (pertalian).
Adapun menurut pengertian terminology, munasabah dapat didefinisikan sebagai berikut:
1.      Az-zukaysi:[3]
munasbah adalah suatu hal yang dapat dipahami. Tatkala dihadapakan kepada akal, pasti akal itu akan menerimanya.
2.      Manna’ al-qaththan:[4]
munasabah adalah sisi keterikatan antara beberapa ungkapan didalam suatu ayat, atau antar ayat pada beberapa ayat, atau antar surat (didalam Al-quran).
3.      Ibn al’arabi:[5]
munasabah adalah keterikatan ayat-ayat Al-quran sehingga seolah-olah merupakan satu ungkapan yang mempunyai kesatuan makna dan keteraturan redaksi. Munasabah merupakan ilmu yang sangat agung.





4.      Al-biqa’i:[6]
Munasabah adalah suatu ilmu yang mencoba mengetahui alasan-alasan dibalik susunan atau urutan bagian –bagian Al-quran, baik ayat dengan ayat, atau surat dengan surat.
Jadi, dalam konteks ‘Ulum Al-quran, munasabah berarti menjelaskan korelaksi antar ayat atau antar surat, baik kolerasi itu bersifat umum maupun khusus: rasional (‘aqli), persepsi (hassiy) atau imajinatif (hayal): atau korelasi atau berupa sebab akibat, ’llat dan Ma’lul, perbandingan dan perlawanan[7].

Untuk meneliti keserasian sususnan ayat surat (munasabat) dalam al-quran diperlukan ketelitian dan pemikiran yangmendalam.as-suyuthi menjelaskan beberapa langkah yang perlu diperhatikan untuk menemukan munasabat ini, yaitu:
a.          Memeperhatikan tujuan pembahasan suatu surat yang menjadi objek pencarian.
b.         Memperhatikan uraian ayat-ayat yang sesuai dengan tujuan yang dibahas dalam surat.
c.          Menemukan tingkatan uraian-uraian iu, apakah ada hubungannya atau tidak, dan
d.         Dalam mengambil kesimpulannya, hendaknya memperhatikan ungkapan-ungkapan bahasa dengan benar atau tidak berlebihan.[8]



[1] As-suyuthi, al-itqan,…..hlm. 109.
[2] Ibid., hlm. 111.
[3] Abdullah ad-darraz, an-naba’ al-azhim, dar al-‘urubah, mesir, 1974, hlm. 159.
[4] Az-zarkayasyi, op. cit., hlm. 41.


[1] Ibid.
[2] Badr ad-din Muhammad bin ‘abdullahaz-zarkaysi, al-burhan fi ‘ulum al-quran, jilid I,hlm.35.            
[3] Ibid.
[4] Manna’ al-qathathan, mabahits fi ‘ulum al-quran, mansyurat al-‘ashr al-hadits, ttp., 1973, hlm.97.
[5] Ibid.
[6] Burhanuddin al-biqa’I, nazham ad-durar fi tanasub al-ayat wa as-suwar, jilid I, majlis da’irah al-ma’arif an-nu’ maniyah bi haiderab, india, 1969, hlm. 6.
[7] Muhammad bin ‘alwi al-maliki al-husni, mutiara ilmu-ilmu al-quran, terj. Rosihonanwar, pustaka setia, bandung, 1999, hlm.305
[8]. As-suyuthi, al-itqan…., hlm.110.
[9] As-suyuthi, asrar…., hlm.66.
[10] Ibid., hlm. 83.
[11] Muhammad ‘abd al-‘azhim az-zarqani, manhil al’irfan fi ‘ulum al-quran. Dar al-fikr, Beirut, t.t., jilid I, hlm.351.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar