MUNASABAH AL-QURAN, MUHKAM DAN MUTASYABIH, DAN QIRA’AT AL-QURAN
diajukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah ULUMUL QURAN
Dosen pengampu: Ika Selviana, MA.Hum
DI SUSUN OLEH:
AGUS SETIAWAN 1503060061
HENI CAHYANTI PUTRI 1503060081
SANTI SITI FATIMAH 1503060051
ZUHRUL KIRAM 1503060057
DAKWAH DAN KOMUNIKASI
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
JURAI SIWO METRO
T.A 1437 H /
2016 M
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas izin dan
kehendakNya jualah makalah sederhana ini dapat kami rampungkan tepat pada
waktunya.
Penulisan
dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah ULUMUL QURAN. Adapun yang kami bahas dalam
makalah ini mengenai MUNASABAH AL-QURAN, MUHKAM DAN MUTASYABIH, QIRA’AT
AL-QURAN. Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang
dikarenakan terbatasnya Ilmu Pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan
penulisan makalah ini. Oleh karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih
kepada dosen pembimbing kami yakni ibu IKA SELVIANA, MA.Hum yang telah
memberikan limpahan ilmu berguna kepada kami.
Kami
menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini kami sudah
berusaha semaksimal mungkin.Tapi kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan
disana-sini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik membangun
agar lebih maju di masa yang akan datang.
Harapan kami,
makalah ini dapat menjadi referensi bagi kami dalam mengarungi masa depan. Kami
juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang membacanya.
Metro,
FEBRUARI 2016
Penulis
Kelompok
II
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
A. Latar
Belakang........................................................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah.................................................................................................... 2
C. Tujuan
penulisan...................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 4
A.
Pengertian Munasabah ............................................................................................ 4
B. Macam-Macam Munasabah..................................................................................... 5
C. Urgansi Dan Kegunaan Mempelajari Munasabah................................................... 16
BAB III MUHKAM DAN
MUTASYABIH....................................................................... 18
A. Pengertian Muhkam Dan Mutasyabih..................................................................... 18
B. Sikap Para Ulama Terhadap Ayat-Ayat Muhkam Dan Mutasyabih....................... 20
C. Fawatih As-Suwar................................................................................................... 24
D. Hikmah Keberadaan Ayat-Ayat Mutasyabihat Dalam Al-Quran........................... 29
BAB IV QIRA’AT AL-QURAN......................................................................................... 31
A. Pengertian Qira’at.................................................................................................... 33
B. Latar Belakang Timbulnya Perbedaan Qira’at........................................................ 40
C. Macam-Macam Qira’at............................................................................................ 41
D. Urgansi Mempelajari Qira’at Dan Pengaruhnya Dalam Istinbath Hukum.............. 48
BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 53
A. Simpulan.................................................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Al-Qur’an adalah mukjizat Islam yang
kekal, yang diturunkan oleh Allah kepada Rasulullah Muhammad saw, sebagai bukti
besar atas kenabian. Di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan yang sedemikian
luasnya, yang apabila ditelaah dan dipelajari, akan memberikan penerangan serta
membimbing manusia menuju jalan yang lurus. Akan tetapi walau demikian,
al-Qur’an bukanlah kitab ilmiah seperti kitab ilmiah yang dikenal dalam dunia
ilmu pengetahuan. Misi al-Qur’an adalah dakwah untuk mengajak manusia menuju
jalan yang terbaik. Dan al-Qur’an pun enggan memilah-milah pesan-pesannya, agar
timbul kesan bahwa satu pesan lebih penting dari pesan yang lain. Allah swt
yang menurunkan al-Qur’an menghendaki agar pesan-pesan-Nya diterima secara utuh
dan menyeluruh. Sedangkan tujuan al-Qur’an dengan memilih sistematika yang
seakan-akan tanpa keteraturan, adalah untuk mengingatkan manusia bahwa ajaran
yang ada di dalam al-Qur’an adalah satu kesatuan yang terpadu yang tidak dapat
di pisah-pisahkan. Dan bagi mereka yang tekun mempelajarinya justru akan
menemukan keserasian hubungan yang mengagumkan, sehingga kesan yang tadinya
terlihat kacau, berubah menjadi kesan yang terangkai indah, bagai kalung
mutiara yang tidak diketahui di mana ujung dan pangkalnya.
Ilmu muhkam wal Mutasyabih di latar belakangi oleh adanya
perbedaan pendapaulamatentang adanya hubungan suatu ayat atau surat yang lain.
Sementara yang lain mengatakan bahwa didalam Al-Qur’an ada ayat atau surat yang
tidak berhubungan, di sebabkan pendapat ini, maka suatu ilmu yang mempelajari
ayat atau surat Al-Qur’sn cukup penting kedududkannya.
Ilmu pengajian qiraat adalah satu-satunya ilmu yang
terpenting bagi mereka yang mempelajari dan membahas kandungan al-Qur’an dan
menghafalnya. Al-Qiraat diberi keutamaan kerana ianya secara langsung
membahaskan perkara-perkara yang ada kaitan dengan kalamullah. Dengan itu ilmu
tersebut kita akan dapat merasai mu’jizat al-Qur’an dari segi huruf dan lafaz
yang baik dengan memahami didalam bahasa Arab yang indah. Sehingga tidak boleh
ditandingi oleh sasterawan-sasterawan Arab ketika itu dan di masa kini. Ilmu
qiraat merupakan asas-asas yang terlalu penting bagi ulama’ terdahulu di dalam
kajian dan penyelidikan mereka untuk memahami al-Quran. Pada masa kini ilmu
al-Qur’an dan qiraat sudah mula diminati oleh masyarakat Islam, yang pada
mulanya kurang diminati kerana mereka menyangka ianya tidak memberi hasil yang
lumayan dan jarang diketengahkan. Mengikut sejarah perkembangan ilmu al-Qur’an
dan kemasukan ilmu qiraat ke Malaysia telah berlaku pada awal 70-an. Kemasukan
ilmu ini telah dibawa oleh pelajar-pelajar yang pulang dari Mekah
al-Mukarramah. Tidak dinafikan bahawa sebelum itu telah wujud ilmu qiraat di
Malaysia, tetapi hanya sebilangan kecil sahaja bukan secara meluas. Sehingga
sesiapa yang membaca qiraat ketika itu dianggap salah kerana orang ramai tidak
ada pendedahan dan motivasi mengenai ilmu qiraat.
Pembangunan dan perkembangan ilmu al-Qur’an dan qiraat pada
masa kini telah mendorong pihak kerajaan untuk membuka dan membina pusat-pusat
pengajian al-Qur’an dan Maahad Tahfiz al-Qur’an di seluruh Malaysia. Selain
itu, kewujudan pusat-pusat pengajian swasta yang tumbuh bagaikan cendawan serta
turut menyokong perkembangan ilmu al-Qur’an. Selepas terdirinya Pusat Pengajian
al-Qur’an di Pusat Islam Kuala Lumpur, ilmu qiraat mula berkembang di Malaysia.
Dengan perkembangan tersebut, telah memberi peluang kepada orang ramai
menampilkan diri untuk mengenali dan mempelajari ilmu qiraat ini.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa Pengertian Munasabah ?
2.
Apa Saja Macam-Macam Munasabah ?
3.
Bagaimana Urgensi dan Kegunaan Mempelajari Munasabah ?
4.
Apa Pengertian Muhkam dan Mutasyabih ?
5.
Bagimana Sikap Para Ulama’ Terhadap Ayat-Ayat Muhkam dan
Mutasyabih ?
6.
Apa Fawatih As-Suwar ?
7.
Apa Saja Hikmah Keberadan Ayat-Ayat Mutasyabihat dalam
Al-Quran ?
8.
Apa Pengertian Qira’at ?
9.
Bagaimana Latar Belakang Timbulnya Perbedaan Qira’at ?
10.
Apa Saja Penyebab Perbedaan Qira’at ?
11.
Apa Saja Macam-Macam Qira’at ?
12.
Bagaimana Urgensi Mempelajari Qira’at dan Pengaruh dalam
Istinbath Hokum ?
C.
Tujuan penulisan
1.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah ulumul quran.
2.
Untuk menambah wawasan tentang Munasabah Al-Quran, Muhkam
dan Mutasyabih dan Qira’at Al-Quran.
BAB II
PEMBAHASAN
“MUNASABAH
AL-QURAN”
A.
Pengertian
Munasabah
Kata munasabah secara etimologi, menurut as-suyuthi
berarti al-musyakalah (keserupaan) dan al-muqorabah (kedekatan)[1].
Az-zarkaysi memberi contoh sebagai berikut: fulan yunasib fulan, berartisi A
mempunyai hubungan dekat dengan si B dan menyerupainya.dari kata itu lahir pula
kata an-nasib yang berarti kerabat yang mempunyai hubungan, seperti dua orang
bersaudara dan putra paman. Istilah munasabah digunakan dalam illat dalam bab
qiyas yang berarti al-wasf al-muqarib li al-hukm (gambaran yang berhubungan
dengan hokum)[2].
Istilah munasabah diungkapkan pula dengan kata rabth (pertalian).
Adapun
menurut pengertian terminology, munasabah dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Az-zukaysi:[3]
munasbah adalah suatu hal yang dapat dipahami. Tatkala
dihadapakan kepada akal, pasti akal itu akan menerimanya.
2. Manna’
al-qaththan:[4]
munasabah adalah sisi keterikatan
antara beberapa ungkapan didalam suatu ayat, atau antar ayat pada beberapa
ayat, atau antar surat (didalam Al-quran).
3. Ibn
al’arabi:[5]
munasabah adalah keterikatan
ayat-ayat Al-quran sehingga seolah-olah merupakan satu ungkapan yang mempunyai
kesatuan makna dan keteraturan redaksi. Munasabah merupakan ilmu yang sangat
agung.
4.
Al-biqa’i:[6]
Munasabah adalah suatu ilmu yang
mencoba mengetahui alasan-alasan dibalik susunan atau urutan bagian –bagian
Al-quran, baik ayat dengan ayat, atau surat dengan surat.
Jadi, dalam konteks ‘Ulum Al-quran, munasabah berarti
menjelaskan korelaksi antar ayat atau antar surat, baik kolerasi itu bersifat
umum maupun khusus: rasional (‘aqli), persepsi (hassiy) atau imajinatif (hayal):
atau korelasi atau berupa sebab akibat, ’llat dan Ma’lul, perbandingan dan
perlawanan[7].
Untuk meneliti keserasian sususnan ayat surat (munasabat)
dalam al-quran diperlukan ketelitian dan pemikiran yangmendalam.as-suyuthi
menjelaskan beberapa langkah yang perlu diperhatikan untuk menemukan munasabat
ini, yaitu:
a.
Memeperhatikan
tujuan pembahasan suatu surat yang menjadi objek pencarian.
b.
Memperhatikan
uraian ayat-ayat yang sesuai dengan tujuan yang dibahas dalam surat.
c.
Menemukan
tingkatan uraian-uraian iu, apakah ada hubungannya atau tidak, dan
d.
Dalam
mengambil kesimpulannya, hendaknya memperhatikan ungkapan-ungkapan bahasa
dengan benar atau tidak berlebihan.[8]
[1]
As-suyuthi, al-itqan,…..hlm. 109.
[2]
Ibid., hlm. 111.
[3]
Abdullah ad-darraz, an-naba’ al-azhim, dar al-‘urubah, mesir, 1974, hlm. 159.
[4]
Az-zarkayasyi, op. cit., hlm. 41.
[1]
Ibid.
[2]
Badr ad-din Muhammad bin ‘abdullahaz-zarkaysi, al-burhan fi ‘ulum al-quran,
jilid I,hlm.35.
[3]
Ibid.
[4]
Manna’ al-qathathan, mabahits fi ‘ulum al-quran, mansyurat al-‘ashr al-hadits,
ttp., 1973, hlm.97.
[5]
Ibid.
[6]
Burhanuddin al-biqa’I, nazham ad-durar fi tanasub al-ayat wa as-suwar, jilid I,
majlis da’irah al-ma’arif an-nu’ maniyah bi haiderab, india, 1969, hlm. 6.
[7]
Muhammad bin ‘alwi al-maliki al-husni, mutiara ilmu-ilmu al-quran, terj.
Rosihonanwar, pustaka setia, bandung, 1999, hlm.305
[8]. As-suyuthi,
al-itqan…., hlm.110.
[9]
As-suyuthi, asrar…., hlm.66.
[10]
Ibid., hlm. 83.
[11]
Muhammad ‘abd al-‘azhim az-zarqani, manhil al’irfan fi ‘ulum al-quran. Dar
al-fikr, Beirut, t.t., jilid I, hlm.351.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar