Flaming Pointer
Flaming Pointer
Flaming Pointer

Rabu, 13 September 2017

Ada namun tak terjamah

Dua buah ruang kecil berpetak yang terletak dibawah anak tangga disalah satu gedung kegiatan mahasiswa. Ruangan dengan pemandangan yang sedikitpun tak ada daya tariknya, yang seharusnya menjadi salah satu fasilitas nyaman bagi mereka yang mengalami panggilan alam, kini berubah menjadi tempat yang menyeramkan bak ruang kosong berhantu. Terlihat kusam, kotor bahkan berbau yang menusuk Indra penciuman. lantai yang licin akibat lumut - lumut yang betah menempel membuat mata terasa tak betah melihatnya. Walaupun terkadang merinding, jika terpaksa dengan keadaan yang tak bisa tertahankan mau tak mau dialah tempat yang kami tuju.

Disini air bukan lagi menjadi benda cair yang suci, dimulai dari satu hingga ribuan jentik-jentik nyamuk berenang menjadi penghias air  dalam bak mandi. "Ini memang fasilitas yang diberikan dan harus kami terima. Jika bisa berharap, harapannya hanya sederhana, jika rusak harus ada yang namanya perbaikan,"ujar putri yang baru keluar dari ruang tersebut. Adapun perbaikan disini hanya sekedar perbaikan formalitas yang "terlihat diperbaiki" namun didalamnya tetap sama tanpa perubahan.

Tak mungkin bibir ini terbuka agar suara dapat mengalahkan yang namanya kekuasaan. Jika kami mengeluh hanyalah menjadi sebuah sampah kertas keluhan. Hingga saat ini tak ada obat dan penanggulangannya. 15 September 2017 yang bertempat dihari Jumat ini, hal semacam diatas begitu terasa. Jidat ini mengerut dengan sendirinya akibat pemandangan miris yang terlihat. Panggilan alam yang menjadi rutinitas kami tiap hari tak dapat tersalurkan dengan nyaman. Justru amat tergesa gesa karena kesan yang horor dengan keharuman macam comberan."Tempat yang terkesan kumuh, jadi saya rikuh. Hal itu membuat saya tidak ingin masuk didalamnya"ujar Lilik yang sedang duduk dalam kelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar